Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Bali, Gede Suyasa mengajak aparatur sipil negara (ASN) memperkuat usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di wilayah tersebut dengan meningkatkan penggunaan produk lokal sesuai arahan Presiden.

"Memanfaatkan momentum Bulan Bung Karno ini, mari bersama memperkuat jati diri dalam mencintai bangsa dengan menguatkan UMKM," kata Gede Suyasa saat memimpin apel krida di RTH Taman Bung Karno, Singaraja, Jumat.

Ia mengatakan, apel krida menyasar Taman Bung Karno bermaksud untuk menumbuhkan kesadaran penggunaan produk dalam negeri yang mampu meningkatkan, mendorong, dan menguatkan UMKM, khususnya di Kabupaten Buleleng.

Dengan adanya instruksi presiden untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, serta inovasi UMKM mengenai produk yang dimiliki, maka penguatan produk lokal melalui UMKM menjadi orientasi dalam peningkatan konsumsi di masyarakat.

"Kita berharap makin tinggi partisipasi semua elemen masyarakat. Kita bisa sama-sama menguatkan sehingga dapat menjadi sebuah daerah yang stabil," harap Sekda yang pernah menjabat sebagai Kadisdikpora Buleleng itu.

Baca juga: KemenkopUKM optimis 30 juta UMKM bisa "go digital" di tahun 2024

Menurut Suyasa, di era teknologi, jika tidak melakukan kolaborasi, maka akan tertinggal. Karena itu, semua komponen harus bersinergi untuk bekerja sama walaupun terdampak pandemi COVID-19.

"Sebaiknya kolaborasi itu dapat diterapkan dalam setiap kegiatan di organisasi perangkat daerah (OPD) di Buleleng. Siapapun OPD di lingkup Kabupaten Buleleng jika bergerak sendiri pasti akan sulit," kata Suyasa.

Selain pameran dan pasar murah dalam apel krida ini juga dilakukan layanan vaksinasi booster bagi masyarakat umum yang diselenggarakan Dinkes Kabupaten Buleleng. Untuk pameran ada pameran sandang dan pangan.


Rumah Pajangan Produk
Sementara itu, Camat Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, I Gede Suyasa, berinisiatif memfasilitasi para pelaku UMKM dengan rumah pajangan yang berlokasi di rumah jabatan untuk memajang produk unggulan lokal.

"Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk membangkitkan semua potensi masyarakat di wilayah kami," kata Camat Tejakula saat menunjukkan rumah pajangan di Kantor Camat Tejakula, Buleleng.

Ia mengatakan, fasilitas rumah pajangan UMKM merupakan salah satu upaya membangkitkan semangat masyarakat untuk mewujudkan UMKM yang mampu dikenal konsumen.

Bukan hanya itu saja, pihaknya juga berkomitmen membangkitkan semua potensi yang ada di Tejakula melalui program "one village one product" yang telah berjalan setahun silam.

Baca juga: Kemenkop apresiasi langkah Pemprov Bali luncurkan penjaminan KUR melalui Perseroda

Berdasarkan catatannya, Kecamatan Tejakula memiliki 20 UMKM dengan produk unggulan lokal. Guna memaksimalkan potensi itu, pihak kecamatan kemudian memanfaatkan sudut halaman rumah jabatannya untuk rumah pajang produk unggulan lokal Gerbangpura (Gerakan Bangun Potensi Usaha Rakyat).

"Rumah pajang ini bertempat di rumah jabatan (Camat Tejakula) dengan luas bangunan empat kali tujuh meter dan akan tuntas pengerjaannya kira-kira bulan Juni-Juli ini," ujarnya.

Ditambahkan, rumah pajangan itu akan mampu menampung produk UMKM setiap desa yang layak jual akan diberikan fasilitas satu rak pajang. Selain produk UMKM, rumah pajang juga akan menampilkan 18 titik potensi wisata yang akan dikembangkan ke depannya.

Terkait anggaran pembangunan gedung, Suyasa menegaskan seluruh biaya pembangunan rumah pajang itu hampir 100 persen bersumber dari bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN di Tejakula. "Ini merupakan wujud kolaborasi semua 'stakeholder' dengan konsep 'triple helix'," ujarnya.
 

Pewarta: IMBA Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022