Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana
meminta kepada Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) yang juga selaku Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) desa/kelurahan di daerah itu untuk memantapkan peran perempuan di tengah masyarakat.

"Tugas mulia ini harus dapat saudari laksanakan dengan tulus, ikhlas dan dengan tanggung jawab yang kuat," ujarnya dalam sambutan yang dibacakan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Buleleng Ni Made Rousmini saat Pelantikan Ketua TP PKK/Pengukuhan Bunda PAUD pada 11 desa dan satu kelurahan lingkup Kecamatan Seririt di Wantilan Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Selasa.

Ia mengatakan, para Ketua TP PKK dan Bunda PAUD desa/kelurahan hendaknya memahami peran PKK sebagai organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan perempuan untuk ikut serta berpartisipasi dalam setiap jenjang, mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga tingkat nasional.

Baca juga: Ketua PKK: Perempuan Bali harus jadi panutan

Adapun peran tersebut harus benar-benar dipahami oleh Ketua TP PKK desa/kelurahan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Begitu pula dengan Bunda PAUD desa/kelurahan agar ikut meningkatkan kualitas dan kuantitas peranan perempuan di tengah masyarakat, serta memantapkan pelayanan pendidikan anak usia dini di desa dan kelurahan masing-masing.

"Semakin banyak yang terlibat dalam gerakan pemberdayaan masyarakat, semakin mudah pemerintah daerah untuk mewujudkan tujuan pembangunan. Hal yang terpenting dari gerakan PKK adalah membangun dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa/kelurahan," katanya.

Sinergi antara pemerintah desa dan pemerintah daerah akan mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Para Ketua TP PKK desa/kelurahan juga mempunyai tugas untuk menyukseskan dan menyosialisasikan program pembangunan daerah.

Baca juga: Ketua PKK Bali minta kader untuk aktif cegah ketengkesan

"Ada banyak program pembangunan yang bisa disinergikan antara lain pengurangan angka stunting, pengelolaan sampah berbasis sumber, pengurangan sampah plastik, penguatan ketahanan pangan keluarga, meningkatkan perekonomian masyarakat, serta program lainnya yang mengarah pada perbaikan kualitas lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi," ucap Agus Suradnyana.

Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten Buleleng Gusti Ayu Aries Sujati menyebutkan sebagai Bunda PAUD desa/kelurahan harus mengetahui dan peduli terhadap tugas yang dijalankan.

Usia emas anak-anak adalah antara umur satu sampai dengan enam tahun. Pada usia tersebut harus diberikan stimulus atau rangsangan yang baik serta diberikan dasar yang baik, agar ke depan bisa menjadi generasi yang baik dan turut dalam pembangunan. Jumlah anak-anak usia satu sampai enam tahun juga harus diketahui.

"Dengan begitu, diketahui mana yang sudah bisa masuk PAUD. Setelah itu, dicek kondisi sekolahnya. Kalau masih kurang baik, carikan dana CSR. Jika APBDes kecil, kita bisa carikan sumbangan dari dunia usaha di sekitar. Kita kembangkan. Tidak harus uang. Alat atau permainan juga bisa," katanya.

Baca juga: Ketua PKK Bali ajak seluruh kader bantu pendataan disabilitas

Para Bunda PAUD di desa/kelurahan ini juga bertindak sebagai Ketua TP PKK. Oleh karena itu, menurut dia, harus bersinergi dengan pemerintah desa (pemdes) dan perbekel (kepala desa). Menemukan cara bagaimana sepuluh program pokok PKK bisa berjalan. Pemdes dan perbekel diminta untuk menganggarkan apapun kegiatan yang direncanakan oleh TP PKK.

"Jangan dianggap membebani. TP PKK itu membantu pemdes melaksanakan program-program yang berujung pada kesejahteraan masyarakat," katanya.
 

Pewarta: IMBA Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022