Jakarta (Antara Bali) - Penjualan emas atau logam mulia cenderung meningkat di PT Antam Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia, Pulogadung, Jakarta Timur.
Marketing Manager Logam Mulia Refinery Business Antam, Bambang Wijanarko ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu, mengatakan sejak awal pekan (Senin, 3/9) hingga akhir pekan (Jumat, 7/9) volume penjualan emas cenderung mengalami peningkatan.
"Sejak awal pekan lalu memang mengalami peningkatan, rata-rata penjualan emas per hari mencapai 15-17 kilo gram (kg)," ucap dia.
Ia menambahkan, harga emas Jumat (7/9) lalu sebesar Rp564.000 per gram atau meningkat sebesar 12,8 persen dibanding per 23 Agustus atau setelah Hari Raya Lebaran lalu senilai Rp500.000.
"Harga kami bisa dicek langsung ke harga emas LME (London Metal Exchange) kemudian dikonversi ke gram dan rupiah," ujar Bambang.
Menurut dia, perekonomian global yang cenderung melambat memicu masyarakat menempatkan dananya dalam bentuk aset "safe haven" seperti emas untuk menjaga nilai investasinya.
"Data pekerja AS yang tidak sesuai harapan mengindikasikan perekonomiannya masih melambat, kondisi itu membuat emas masih menjadi 'safe haven' masyarakat untuk berinvestasi," ujar dia.
Ia memproyeksikan, harga emas akan terus meningkat hingga 1.735 dolar AS per ons. Pekan ini harga emas cenderung berada di kisaran 1.720 dolar AS per ons.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Marketing Manager Logam Mulia Refinery Business Antam, Bambang Wijanarko ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu, mengatakan sejak awal pekan (Senin, 3/9) hingga akhir pekan (Jumat, 7/9) volume penjualan emas cenderung mengalami peningkatan.
"Sejak awal pekan lalu memang mengalami peningkatan, rata-rata penjualan emas per hari mencapai 15-17 kilo gram (kg)," ucap dia.
Ia menambahkan, harga emas Jumat (7/9) lalu sebesar Rp564.000 per gram atau meningkat sebesar 12,8 persen dibanding per 23 Agustus atau setelah Hari Raya Lebaran lalu senilai Rp500.000.
"Harga kami bisa dicek langsung ke harga emas LME (London Metal Exchange) kemudian dikonversi ke gram dan rupiah," ujar Bambang.
Menurut dia, perekonomian global yang cenderung melambat memicu masyarakat menempatkan dananya dalam bentuk aset "safe haven" seperti emas untuk menjaga nilai investasinya.
"Data pekerja AS yang tidak sesuai harapan mengindikasikan perekonomiannya masih melambat, kondisi itu membuat emas masih menjadi 'safe haven' masyarakat untuk berinvestasi," ujar dia.
Ia memproyeksikan, harga emas akan terus meningkat hingga 1.735 dolar AS per ons. Pekan ini harga emas cenderung berada di kisaran 1.720 dolar AS per ons.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012