Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana, menyampaikan Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) akhir tahun 2021 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di wilayah tersebut.

"Secara substantif, melalui LKPJ akhir tahun 2021, Bupati Buleleng menyampaikan pelaksanaan program, kegiatan dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buleleng Tahun 2021. Laporan meliputi penyelenggaraan enam urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, sebanyak 18 urusan wajib yang tidak berkaitan pelayanan dasar, enam urusan pemerintahan pilihan,” ujar Bupati Agus Suradnyana di Singaraja, Buleleng, Senin.

Saat menyampaikan nota pengantar LKPJ Bupati Buleleng tahun 2021, pada Rapat Paripurna di Ruang Sidang Utama DPRD Kabupaten Buleleng, Bupati mengatakan kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Buleleng 2021 pada masa pandemi dalam rangka pemulihan ekonomi, percepatan pelaksanaan program vaksinasi, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta Pembiayaan Daerah Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2021 sudah berjalan baik sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Pemkab Buleleng safari kesehatan sasar kelurahan

Hal tersebut diantaranya pendapatan daerah yang dirancang sebesar Rp2,15 triliun lebih, terealisasi sebesar Rp2,08 triliun lebih atau 96,50 persen. Komponen pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp395,07 miliar lebih, terealisasi 391,98 miliar rupiah lebih atau 99,18 persen.

“Pendapatan transfer sebesar Rp1,64 triliun lebih terealisasi Rp1,57 triliun lebih atau 95,68 persen dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp117,42 miliar lebih terealisasi sebesar 116,23 miliar lebih atau 98,99 persen,” jelas Agus Suradnyana.

Selain itu, Agus Suradnyana menambahkan terkait dengan belanja daerah yang dirancang sebesar Rp2,21 triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar Rp2,07 triliun rupiah lebih atau 93,99 persen. 

Adapun rincian belanja operasi sebesar Rp1,72 triliun rupiah lebih terealisasi Rp1,62 triliun rupiah lebih atau 94,03 persen, belanja modal sebesar Rp235,65 miliar rupiah lebih terealisasi Rp202,52 miliar rupiah lebih atau 85,94 persen, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp8,73 miliar rupiah lebih terealisasi Rp5,19 miliar rupiah lebih atau 59,39 persen dan Belanja Transfer sebesar Rp244,87 miliar rupiah lebih terealisasi 236,96 miliar rupiah lebih atau 96,77 persen.

"Termasuk juga pembiayaan daerah, Penerimaan Pembiayaan dirancang sebesar Rp98,55 miliar rupiah lebih, terealisasi sebesar Rp68,55 miliar rupiah lebih atau Rp69,56 persen. Sedangkan pada pos Pengeluaran Pembiayaan dirancang sebesar Rp39,00 miliar rupiah lebih terealisasi Rp9,00 miliar rupiah lebih atau 23,08 persen. Sehingga Pembiayaan bersih yang dirancang Rp59,55 miliar rupiah lebih terealisasi sebesar 59,55 miliar rupiah lebih atau 100 persen," imbuhnya.

Baca juga: Ratusan ASN ikuti donor darah HUT Ke-418 Kota Singaraja

Dengan sisa waktu sebelum Bupati dan Wakil Bupati Buleleng purna tugas pada tahun ini, Agus Suradnyana berharap yang terpenting yakni keadaan segera normal. Catatan-catatan yang diberikan agar bisa menjadi harapan nantinya agar Bupati yang menjabat menggantikan dirinya dapat menyelesaikan capaian yang belum terwujud.

“Pada sisa masa jabatan saya, yang saya lakukan bersama Sekda dan seluruh jajaran Pemkab Buleleng sudah mengadakan rapat evaluasi. Pertama yang paling mendasar yakni upaya yang dilakukan untuk serapan APBD sesuai dengan arahan Presiden RI agar 40 persen didapat dari pemanfaatan bahan lokal dalam negeri. Ini kan harus di review semuanya, jadi kita masih menyiapkan regulasi agar tidak salah. itu aja sih yang kita fokuskan sekarang,” pungkasnya.

Pewarta: IMBA Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022