Negara (Antara Bali) - Karena satu dari dua buah sumur bornya rusak, petani di Dusun Peh, Desa Kaliakah, Kabupaten Jembrana, terpaksa tidak bisa menanami lahannya saat musim kering ini.

"Sisa sumur bor yang cuma satu kapasitas airnya tidak mencukupi untuk mengairi seluruh lahan pertanian," kata Kelian Subak atau Kepala Irigasi Tradisional Dusun Peh, I Ketut Kaler, Jumat.

Ia mengungkapkan, akibat tidak adanya pengairan, sekitar 88 hektare lahan pertanian di salah satu dusun di wilayah barat Bali tersebut terpaksa dibiarkan bera atau tidak ditanami.

Beberapa warga yang coba menanam cabe dengan memanfaatkan sumur bor yang ada, tidak mendapatkan hasil yang bagus karena kekurangan air.

"Dulu saat dua sumur bor itu masih bisa beroperasi, petani tetap bisa bercocok taman meskipun musim kemarau," ujar Kaler seraya menyebutkan, sumur bor rusak sudah sekitar satu tahun lalu, dan beberapa kali diperbaiki rusak lagi.(GBI/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012