Singaraja (Antara Bali) - Ratusan kera liar yang menghuni kawasan hutan Desa Wanagiri Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, menjadi salah satu daya tarik wisata yang cukup digemari baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Lokasinya terletak di pinggir jalan utama penghubung kota Denpasar-Singaraja yang membelah perbukitan, membuat desa kecil itu kerap menjadi tempat pesinggahan atau untuk beristirahat para pengendara setelah melewati perjalanan cukup jauh.
"Hampir tiap hari banyak pengendara yang mampir untuk memberi makan kera-kera itu, bahkan banyak wisatawan asing yang khusus datang kesini untuk berfoto," kata seorang pedagang, Luh Yuli, di Desa Wanagiri, Buleleng, Senin.
Kawasan yang banyak dihuni kera itu menjadi salah satu dari tiga obyek wisata lain di Bali yang menjadikan kera sebagai daya tarik wisata.
Namun ketiga tempat itu sudah lebih terorganisir dengan baik karena berada dalam satu lingkungan. Sementara kawasan Desa Wanagiri terletak di kemiringan bukit yang cukup terjal dengan dibelah jalan penghubung antara dua kota yakni jalur Denpasar-Singaraja.
Meskipun liar, namun kera yang hanya muncul pada pagi dan siang tersebut tergolong jinak dan cukup ramah dengan manusia.
"Kera itu sangat lucu dan juga jinak, tidak seperti di tempat lain yang lebih agresif dan kadang mengambil barang pengunjung," kata Nicco, wisawatan yang berasal dari Prancis.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Lokasinya terletak di pinggir jalan utama penghubung kota Denpasar-Singaraja yang membelah perbukitan, membuat desa kecil itu kerap menjadi tempat pesinggahan atau untuk beristirahat para pengendara setelah melewati perjalanan cukup jauh.
"Hampir tiap hari banyak pengendara yang mampir untuk memberi makan kera-kera itu, bahkan banyak wisatawan asing yang khusus datang kesini untuk berfoto," kata seorang pedagang, Luh Yuli, di Desa Wanagiri, Buleleng, Senin.
Kawasan yang banyak dihuni kera itu menjadi salah satu dari tiga obyek wisata lain di Bali yang menjadikan kera sebagai daya tarik wisata.
Namun ketiga tempat itu sudah lebih terorganisir dengan baik karena berada dalam satu lingkungan. Sementara kawasan Desa Wanagiri terletak di kemiringan bukit yang cukup terjal dengan dibelah jalan penghubung antara dua kota yakni jalur Denpasar-Singaraja.
Meskipun liar, namun kera yang hanya muncul pada pagi dan siang tersebut tergolong jinak dan cukup ramah dengan manusia.
"Kera itu sangat lucu dan juga jinak, tidak seperti di tempat lain yang lebih agresif dan kadang mengambil barang pengunjung," kata Nicco, wisawatan yang berasal dari Prancis.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012