Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Made Rentin menyampaikan lonjakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Pulau Dewata dalam beberapa hari terakhir itu didominasi oleh pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN).
"Penambahan kasus terjadi setelah tracing (penelusuran) dan testing (pengetesan) terhadap kontak erat. Bervariasi di beberapa titik, tetapi masih didominasi oleh pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN)," kata Rentin di Denpasar, Selasa.
Pada Selasa (2/2) ini, tambahan kasus harian COVID-19 di Provinsi Bali tercatat sebanyak 715 orang, 30 orang dilaporkan sembuh dan tiga orang meninggal dunia karena COVID-19.
Rentin menjelaskan tambahan kasus hari ini meningkat tajam dibandingkan sehari sebelumnya, yang pada Senin (31/1) dengan tambahan kasus harian sebanyak 294 orang.
Baca juga: Satgas Bali: Kenaikan kasus COVID-19 karena tracing/penelusuran masif
Terkait dengan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang didominasi PPDN, ujar Rentin, hal itu diketahui ketika mereka hendak pulang atau meninggalkan Bali.
"Mereka selesai berkegiatan di Bali, hendak pulang dites hasilnya positif. Namun karena tidak bergejala, sehingga melakukan isolasi mandiri di hotel dengan biaya sendiri," ucap birokrat yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu.
Menurut Rentin yang juga Kepala Pelaksana BPBD Bali itu, sebenarnya Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat di Bapelkesmas, tetapi sebagian besar mereka memilih di hotel, walaupun dengan biaya sendiri.
Berikutnya, tambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 juga disumbang dari kelompok pelajar dan ada sejumlah pemain sepakbola yang ditemukan positif COVID-19, serta sisanya merata dan bervariasi di masyarakat.
Baca juga: Satgas Bali siagakan 1.500 tempat isolasi antisipasi Omicron
Meskipun kasus positif COVID-19 di Bali melonjak, kata Rentin, sebagian besar dengan gejala ringan, bahkan tanpa gejala. "Oleh karena itu, sesuai anjuran Presiden, mereka boleh isoman. Tidak mesti semuanya berbondong-bondong ke rumah sakit rujukan," ucapnya.
Yang menjalani isolasi mandiri, lanjut dia, cukup beristirahat di rumah dan memanfaatkan layanan telemedicine, konsultasi secara daring dan juga fasilitas obat gratis. "Tetapi, jika tiba-tiba bergejala, maka akan ada tindakan cepat atau bisa dirujuk ke RS terdekat," kata Rentin.
Terkait PPDN yang terkonfirmasi positif COVID-19 usai berkegiatan di Bali, menurut Rentin, dari kementerian/lembaga masih tetap melanjutkan rencana kegiatan atau agenda yang sudah disusun.
"Hal itu karena mereka optimistis dan percaya kepada Satgas Bali bahwa manajemen penanganan COVID-19 sudah berjalan dengan baik," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Penambahan kasus terjadi setelah tracing (penelusuran) dan testing (pengetesan) terhadap kontak erat. Bervariasi di beberapa titik, tetapi masih didominasi oleh pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN)," kata Rentin di Denpasar, Selasa.
Pada Selasa (2/2) ini, tambahan kasus harian COVID-19 di Provinsi Bali tercatat sebanyak 715 orang, 30 orang dilaporkan sembuh dan tiga orang meninggal dunia karena COVID-19.
Rentin menjelaskan tambahan kasus hari ini meningkat tajam dibandingkan sehari sebelumnya, yang pada Senin (31/1) dengan tambahan kasus harian sebanyak 294 orang.
Baca juga: Satgas Bali: Kenaikan kasus COVID-19 karena tracing/penelusuran masif
Terkait dengan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang didominasi PPDN, ujar Rentin, hal itu diketahui ketika mereka hendak pulang atau meninggalkan Bali.
"Mereka selesai berkegiatan di Bali, hendak pulang dites hasilnya positif. Namun karena tidak bergejala, sehingga melakukan isolasi mandiri di hotel dengan biaya sendiri," ucap birokrat yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu.
Menurut Rentin yang juga Kepala Pelaksana BPBD Bali itu, sebenarnya Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat di Bapelkesmas, tetapi sebagian besar mereka memilih di hotel, walaupun dengan biaya sendiri.
Berikutnya, tambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 juga disumbang dari kelompok pelajar dan ada sejumlah pemain sepakbola yang ditemukan positif COVID-19, serta sisanya merata dan bervariasi di masyarakat.
Baca juga: Satgas Bali siagakan 1.500 tempat isolasi antisipasi Omicron
Meskipun kasus positif COVID-19 di Bali melonjak, kata Rentin, sebagian besar dengan gejala ringan, bahkan tanpa gejala. "Oleh karena itu, sesuai anjuran Presiden, mereka boleh isoman. Tidak mesti semuanya berbondong-bondong ke rumah sakit rujukan," ucapnya.
Yang menjalani isolasi mandiri, lanjut dia, cukup beristirahat di rumah dan memanfaatkan layanan telemedicine, konsultasi secara daring dan juga fasilitas obat gratis. "Tetapi, jika tiba-tiba bergejala, maka akan ada tindakan cepat atau bisa dirujuk ke RS terdekat," kata Rentin.
Terkait PPDN yang terkonfirmasi positif COVID-19 usai berkegiatan di Bali, menurut Rentin, dari kementerian/lembaga masih tetap melanjutkan rencana kegiatan atau agenda yang sudah disusun.
"Hal itu karena mereka optimistis dan percaya kepada Satgas Bali bahwa manajemen penanganan COVID-19 sudah berjalan dengan baik," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022