Singaraja (Antara Bali) - Masyarakat Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali menolak jatah beras untuk warga masyarakat kurang mampu (raskin) akibat mutunya yang sangat buruk.
Warga pada salah satu banjar di Kelurahan Seririt, Kecamatan Seririt sebelumnya juga melakukan tindakan yang sama, karena beras yang diberikan tidak layak dikonsumsi, kata Perbekel Desa Bengkala, Made Astika, Minggu.
Ia mengatakan, beras yang diberikan Bulog kualitasnya jauh dari beras biasa termasuk kondisinya remuk dan berkutu.
"Rumah tangga sasaran penerima beras miskin di desa Bengkala sebanyak 130 kepala keluarga (KK) harus menunda penerimaan beras sebanyak dua ton lebih," ujar Astika.
Made Astika menambakan, Bulog telah berjanji untuk mengganti beras untuk jatah raskin dalam waktu dekat ini.
Beras bagi masyarakat kurang mampu itu sangat dibutuhkan untuk keperluan hari Raya Galungan dan Kuningan, hari raya besar umat Hindu yang tinggal satu pekan lagi.
Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setkab Buleleng, Gede Gunawan AP mengaku, telah berkoordinasi dengan Bulog untuk mengganti beras dimaksud sesuai standar.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Warga pada salah satu banjar di Kelurahan Seririt, Kecamatan Seririt sebelumnya juga melakukan tindakan yang sama, karena beras yang diberikan tidak layak dikonsumsi, kata Perbekel Desa Bengkala, Made Astika, Minggu.
Ia mengatakan, beras yang diberikan Bulog kualitasnya jauh dari beras biasa termasuk kondisinya remuk dan berkutu.
"Rumah tangga sasaran penerima beras miskin di desa Bengkala sebanyak 130 kepala keluarga (KK) harus menunda penerimaan beras sebanyak dua ton lebih," ujar Astika.
Made Astika menambakan, Bulog telah berjanji untuk mengganti beras untuk jatah raskin dalam waktu dekat ini.
Beras bagi masyarakat kurang mampu itu sangat dibutuhkan untuk keperluan hari Raya Galungan dan Kuningan, hari raya besar umat Hindu yang tinggal satu pekan lagi.
Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setkab Buleleng, Gede Gunawan AP mengaku, telah berkoordinasi dengan Bulog untuk mengganti beras dimaksud sesuai standar.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012