Denpasar (Antara Bali) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Bangli kecewa terhadap Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang tidak mendaftarkan diri sebagai calon gubernur melalui partai berlambang banteng gemuk itu hingga batas waktu penutupan penjaringan.
"Kami tunggu sampai melewati batas waktu penutupan, nama-nama yang digadang-gadang sebagai Gubernur Bali tidak ada yang mendaftar," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bangli Ngakan Putu Kutha Parwata, di Denpasar, Rabu.
Ia menyampaikan, sebelumnya DPC PDI Perjuangan Bangli dalam penjaringan bakal calon gubernur telah sepakat mengerucutkan dua nama sebagai bakal calon gubernur yakni Made Mangku Pastika dan AA Ngurah Puspayoga. Pihak DPC juga telah mengambilkan formulir untuk kedua kandidat itu.
"Saya mengambil formulir itu bukan atas kehendak diri sendiri, tetapi saya mewakili aspirasi masyarakat PDIP Bangli dan saya merasa bertanggung jawab untuk mengawalnya," ujarnya.
Kutha mengharapkan dua nama yang diambilkan formulirnya bisa mendaftar, namun hingga penutupan pendaftaran penjaringan cagub dan cawagub lewat DPD PDIP Bali pada hari ini, mereka tidak mendaftar juga.
Ia meyakini bahwa kedua kandidat yang diambilkan formulir itu tentunya mengetahui benar apa yang menjadi proses atau mekanisme partai. Menurut dia akan menjadi aneh, ketika tidak mendaftar lalu namanya muncul dalam rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat PDIP. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami tunggu sampai melewati batas waktu penutupan, nama-nama yang digadang-gadang sebagai Gubernur Bali tidak ada yang mendaftar," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bangli Ngakan Putu Kutha Parwata, di Denpasar, Rabu.
Ia menyampaikan, sebelumnya DPC PDI Perjuangan Bangli dalam penjaringan bakal calon gubernur telah sepakat mengerucutkan dua nama sebagai bakal calon gubernur yakni Made Mangku Pastika dan AA Ngurah Puspayoga. Pihak DPC juga telah mengambilkan formulir untuk kedua kandidat itu.
"Saya mengambil formulir itu bukan atas kehendak diri sendiri, tetapi saya mewakili aspirasi masyarakat PDIP Bangli dan saya merasa bertanggung jawab untuk mengawalnya," ujarnya.
Kutha mengharapkan dua nama yang diambilkan formulirnya bisa mendaftar, namun hingga penutupan pendaftaran penjaringan cagub dan cawagub lewat DPD PDIP Bali pada hari ini, mereka tidak mendaftar juga.
Ia meyakini bahwa kedua kandidat yang diambilkan formulir itu tentunya mengetahui benar apa yang menjadi proses atau mekanisme partai. Menurut dia akan menjadi aneh, ketika tidak mendaftar lalu namanya muncul dalam rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat PDIP. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012