Singaraja (Antara Bali) - Kondisi hutan bakau di Desa Sumberkima, Kabupaten Buleleng, makin memprihatinkan akibat maraknya aksi pembabatan.
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Buleleng Putu Mangku Budiasa di Singaraja, Minggu, mengatakan, paling parah terjadi di Dusun Sumberpao, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak.
"Awalnya kami mendapat informasi dari Kepala Desa Sumberkima bahwa pembabatan hutan bakau makin sulit diatasi. Kemudian kami datangi lokasi dan memang benar kondisinya memprihatinkan," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Beberapa anggota Kelompok Nelayan Sumber Laut kepada Budiasa mengungkapkan bahwa pembabatan itu terjadi sejak Jumat (27/7).
Pembabatan itu dilakukan oleh keluarga ahli waris atas lahan seluas satu hektare. Namun ahli waris yang diwakili Muzani tidak bisa membuktikan kepemilikan lahan itu dengan dokumen resmi.
"Ahli waris beralasan dokumen kepemilikan lahan masih dalam proses pengurusan di BPN (Badan Pertanahan Nasional)," kata Budiasa menuturkan.(MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Buleleng Putu Mangku Budiasa di Singaraja, Minggu, mengatakan, paling parah terjadi di Dusun Sumberpao, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak.
"Awalnya kami mendapat informasi dari Kepala Desa Sumberkima bahwa pembabatan hutan bakau makin sulit diatasi. Kemudian kami datangi lokasi dan memang benar kondisinya memprihatinkan," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Beberapa anggota Kelompok Nelayan Sumber Laut kepada Budiasa mengungkapkan bahwa pembabatan itu terjadi sejak Jumat (27/7).
Pembabatan itu dilakukan oleh keluarga ahli waris atas lahan seluas satu hektare. Namun ahli waris yang diwakili Muzani tidak bisa membuktikan kepemilikan lahan itu dengan dokumen resmi.
"Ahli waris beralasan dokumen kepemilikan lahan masih dalam proses pengurusan di BPN (Badan Pertanahan Nasional)," kata Budiasa menuturkan.(MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012