Denpasar (Antara Bali) - Petani dengan komoditi perkebunan susah mendapatkan permodalan atau kredit dari perbankan karena tidak memiliki agunan atau jaminan.

"Selama kredit yang diberikan oleh perbankan dengan bunga ringan harus ada jaminan," kata Kepala Dinas Perkebunan Bali I Dewa Made Buana Duwuran, di Denpasar, Kamis.

Dia berusaha mencari jalan supaya dapat mempertemukan antara petani dengan perbankan sehingga ada jalan untuk mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan tersebut.

Sebelumnya Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian Mulyadi Hendiawan mengatakan, banyak kredit dari perbankan dengan bunga rendah yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh petani, akan tetapi selalu memerlukan jaminan.

Dia mencontohkan, kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) yang bunganya sebesar empat persen setiap tahunnya, namun memerlukan agunan. "Sebenarnya perbankan memiliki kredit usaha rakyat (KUR) yang tak memerlukan jaminan tapi tak diketahui petani dan bunganya sekitar 13 persen," ujarnya.

Mulyadi mengatakan, saat ini tengah dirancang pengajuan tentang kredit bagi petani dengan bunga rendah dan tanpa jaminan.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012