Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Kota Surabaya, Jawa Timur, menyatakan pihaknya telah mulai menerapkan pembayaran berbasis digital di pasar tradisional guna memberikan kemudahan layanan kepada pedagang.
Direktur Keuangan PD Pasar Surya Kota Surabaya Sutjahjo di Surabaya, Jatim, Selasa, mengatakan pembayaran berbasis digital seperti halnya iuran layanan pasar (ILP) akan dilakukan dengan sistem nontunai menggantikan cara manual dengan setoran tunai yang selama ini masih diterapkan.
"Kemarin (27/9/2021) telah ditandatangani MoU antara PD Pasar dengan BNI terkait ILP yang dapat dibayarkan secara daring," kata Sutjahjo.
Ia menjelaskan, selama ini pembayaran ILP dari pedagang ke PD Pasar Surya masih dilakukan secara tunai. Dengan beralihnya ke sistem pembayaran daring, diharapkan mampu memberikan pelayanan prima kepada pedagang.
Baca juga: Mendag: Pasar Badung Bali jadi percontohan SOP PeduliLindungi
Artinya, lanjut dia, pedagang tidak perlu membayar tunai. Bahkan, pedagang dapat melakukan pembayaran dari mana saja dan kapan saja.
"Setiap saat, setiap waktu. Bahkan di rumah pun pedagang bisa melakukan pembayaran. Misalnya, menggunakan internet banking, mobile banking, ATM, atau produk pembayaran yang lain," ujarnya.
Selain itu, Sutjahjo juga menerangkan, dengan adanya pembayaran digital ini, maka bakal mengoptimalisasikan pendapatan bagi PD Pasar Surya. Sebab ILP yang disetor pedagang, bakal langsung masuk ke rekening badan usaha milik daerah (BUMD) milik Pemkot Surabaya ini.
"Kami akan real time, sehingga pemasukan langsung masuk ke rekening PD Pasar Surya," katanya.
Secara teknis, ia menyebut masing-masing pedagang nantinya akan memiliki virtual account sebagai basis untuk nomor registrasi mereka. Virtual account ini akan teregistrasi dengan pihak bank yang lengkap dengan identitas diri pedagang, termasuk nomor telepon.
"Nanti pihak bank akan memberikan informasi ke pedagang tentang berapa jumlah ILP yang harus dibayar. Bisa melalui SMS atau WA. Jumlah itulah yang akan dibayarkan pedagang melalui internet banking, mobile banking atau ATM," kata Sutjahjo.
Baca juga: ITDC pastikan implementasi "PeduliLindungi" di The Nusa Dua
Terkait apakah semua pasar akan diterapkan pembayaran non tunai tersebut, ia juga menjelaskan pada tahapan ini masih bersifat pilot project yang diterapkan di Pasar Kapasan. Berikutnya, pembayaran digital ini terus dimonitoring dan dievaluasi. Kemudian, langkah ke depan akan diterapkan di pasar-pasar lain yang dikelola PD Pasar Surya.
"Jadi pilot project-nya di Pasar Kapasan. Penerapan di sini (Pasar Kapasan) akan dijadikan prototype untuk pasar yang lain," kata dia.
Sutjahjo menyatakan bahwa pemberlakuan pembayaran digital dilaksanakan secara bertahap. Paling tidak, ia memastikan jika langkah yang sama bakal diterapkan di pasar-pasar besar.
"Dalam arti pasar yang di dalam transaksinya sudah sering menggunakan pembayaran daring, atau minimal pakai ATM," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Direktur Keuangan PD Pasar Surya Kota Surabaya Sutjahjo di Surabaya, Jatim, Selasa, mengatakan pembayaran berbasis digital seperti halnya iuran layanan pasar (ILP) akan dilakukan dengan sistem nontunai menggantikan cara manual dengan setoran tunai yang selama ini masih diterapkan.
"Kemarin (27/9/2021) telah ditandatangani MoU antara PD Pasar dengan BNI terkait ILP yang dapat dibayarkan secara daring," kata Sutjahjo.
Ia menjelaskan, selama ini pembayaran ILP dari pedagang ke PD Pasar Surya masih dilakukan secara tunai. Dengan beralihnya ke sistem pembayaran daring, diharapkan mampu memberikan pelayanan prima kepada pedagang.
Baca juga: Mendag: Pasar Badung Bali jadi percontohan SOP PeduliLindungi
Artinya, lanjut dia, pedagang tidak perlu membayar tunai. Bahkan, pedagang dapat melakukan pembayaran dari mana saja dan kapan saja.
"Setiap saat, setiap waktu. Bahkan di rumah pun pedagang bisa melakukan pembayaran. Misalnya, menggunakan internet banking, mobile banking, ATM, atau produk pembayaran yang lain," ujarnya.
Selain itu, Sutjahjo juga menerangkan, dengan adanya pembayaran digital ini, maka bakal mengoptimalisasikan pendapatan bagi PD Pasar Surya. Sebab ILP yang disetor pedagang, bakal langsung masuk ke rekening badan usaha milik daerah (BUMD) milik Pemkot Surabaya ini.
"Kami akan real time, sehingga pemasukan langsung masuk ke rekening PD Pasar Surya," katanya.
Secara teknis, ia menyebut masing-masing pedagang nantinya akan memiliki virtual account sebagai basis untuk nomor registrasi mereka. Virtual account ini akan teregistrasi dengan pihak bank yang lengkap dengan identitas diri pedagang, termasuk nomor telepon.
"Nanti pihak bank akan memberikan informasi ke pedagang tentang berapa jumlah ILP yang harus dibayar. Bisa melalui SMS atau WA. Jumlah itulah yang akan dibayarkan pedagang melalui internet banking, mobile banking atau ATM," kata Sutjahjo.
Baca juga: ITDC pastikan implementasi "PeduliLindungi" di The Nusa Dua
Terkait apakah semua pasar akan diterapkan pembayaran non tunai tersebut, ia juga menjelaskan pada tahapan ini masih bersifat pilot project yang diterapkan di Pasar Kapasan. Berikutnya, pembayaran digital ini terus dimonitoring dan dievaluasi. Kemudian, langkah ke depan akan diterapkan di pasar-pasar lain yang dikelola PD Pasar Surya.
"Jadi pilot project-nya di Pasar Kapasan. Penerapan di sini (Pasar Kapasan) akan dijadikan prototype untuk pasar yang lain," kata dia.
Sutjahjo menyatakan bahwa pemberlakuan pembayaran digital dilaksanakan secara bertahap. Paling tidak, ia memastikan jika langkah yang sama bakal diterapkan di pasar-pasar besar.
"Dalam arti pasar yang di dalam transaksinya sudah sering menggunakan pembayaran daring, atau minimal pakai ATM," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021