Rektor Universitas Udayana (Unud) Prof I Nyoman Gde Antara akan menerapkan sistem perkuliahan secara hybrid yang juga merupakan gabungan sistem perkuliahan secara online dan tatap muka langsung.
"Kan dimungkinkan untuk pembelajaran tatap muka sesuai dengan edaran kan. Nah itu nanti akan kami manfaatkan untuk perkuliahan secara hybrid, jadi hybrid itu artinya gabungan secara online dan tatap muka langsung," katanya saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Minggu.
Ia mengatakan perkuliahan tatap muka secara langsung terbatas itu berlaku bagi mahasiswa Unud yang berdomisili di sekitar Bali dengan memenuhi beberapa kriteria.
Pertama, sudah melakukan vaksin dua kali.
Syarat kedua ialah mengikuti protokol kesehatan secara ketat. Sementara itu, kapasitas kelas maksimal 50 persen untuk menjamin jarak fisik, yang artinya satu kelas dibagi dua itu dosen bertambah, sarana prasarana kelas harus disiapkan lagi.
Baca juga: Unud akan bangun 6.000 kamar asrama mahasiswa
Pertama, sudah melakukan vaksin dua kali.
Syarat kedua ialah mengikuti protokol kesehatan secara ketat. Sementara itu, kapasitas kelas maksimal 50 persen untuk menjamin jarak fisik, yang artinya satu kelas dibagi dua itu dosen bertambah, sarana prasarana kelas harus disiapkan lagi.
Baca juga: Unud akan bangun 6.000 kamar asrama mahasiswa
"Nah kemudian yang tidak kalah pentingnya untuk yang datang ke kampus itu adalah, kita tracing dia ini. Semisal dia dari kabupaten apa di Bali ya, di daerah itu gimana ini kondisinya, gitu. Apakah level 3, level 4, dan seterusnya. Maupun misalnya ada mahasiswa dari luar Bali yang ingin datang ke kampus," katanya.
Sementara, itu, sistem perkuliahan secara online berlaku bagi mahasiswa yang tersebar di seluruh pelosok negeri, provinsi-provinsi di luar Bali, termasuk Riau, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Sulawesi, dan Papua.
"Kami berikan kebebasan, kami tidak paksa dia, kalau dia ingin online dari kediaman masing-masing, kami akan siapkan infrastrukturnya untuk itu. Tapi seperti tadi, kalau mereka ingin datang ke Bali, artinya segeralah mengurus sarana prasarana pemondokan, transportasi, dan seterusnya. Itu yang akan kami lakukan. Jadi perkuliahan itu masih hybrid," jelasnya.
Selain itu, untuk mahasiswa asing, Rektor mengatakan banyak sekali yang ingin datang ke Unud tapi karena kpandemi COVID-19 mereka mengurungkan niatnya. Unud memberikan kesempatan untuk datang ke Bali,, asal kondisi kesehatan mereka jelas dan mengikuti segala persyaratan imigrasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021