Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengadakan Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat (Senadimas) Ke-6 di kampus setempat, Kamis, untuk menyebarluaskan hasil pengabdian masyarakat, sekaligus mendorong hilirisasi produk penelitian.
"Seminar kali ke-6 ini untuk mewadahi dan mempublikasikan hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dengan mengedepankan sisi inovasi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan daya saing bangsa," kata Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.
Saat memberikan sambutan dalam seminar bertema "Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat Kita Tingkatkan Keberdayaan Masyarakat dan Kemandirian Bangsa" itu, ia menjelaskan seminar itu menunjukkan bahwa pengabdian masyarakat menjadi hal yang sangat penting dilakukan, khususnya oleh para akademisi.
"Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu hilirisasi produk-produk penelitian. Oleh karena itu, diseminasi produk-produk penelitian ke masyarakat harus terus dilakukan, sehingga universitas tidak dikatakan sebagai menara gading," ungkapnya.
Baca juga: ACT-BEM Undiksha kirim 200 bantuan untuk masyarakat Kolok Bengkala
Dalam rangka hilirisasi produk penelitian, perlu ada penguatan sinergi antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah, Perguruan Tinggi dengan industri, dan Perguruan Tinggi dengan masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian bangsa.
Oleh Undiksha, hal tersebut terus dimaksimalkan, sekaligus dalam rangka menghadapi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complex, Ambiguity). "Dengan sinergi yang semakin kuat, saya berharap produk-produk penelitian yang dihasilkan oleh universitas dapat dihilirisasi, baik ke masyarakat maupun ke industri," katanya.
Selain hilirisasi produk penelitian, menurut Rektor Jampel, penguatan sinergi antara Perguruan Tinggi, Pemerintah, Industri, dan pihak-pihak terkait lainnya juga perlu dalam perancangan penelitian-penelitian ataupun kajian-kajian ke depan.
Pemerintah/Industri perlu memberikan kepercayaan kepada perguruan tinggi, begitu juga perguruan tinggi mesti mampu menunjukkan dirinya dengan menghasilkan produk-produk penelitian yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri maupun masyarakat.
"Undiksha terus berbenah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, kualitas proses belajar mengajar, jumlah publikasi, jumlah produk yang terdaftar Kekayaan Intelektual, prestasi mahasiswa baik nasional maupun internasional, peningkatan kualitas lulusan, serta indikator lainnya," kata Rektor asal Nusa Dua, Kabupaten Badung ini.
Upaya-upaya tersebut diharapkan berdampak pada semakin tumbuhnya budaya akademik dan daya saing universitas. Hal ini sejalan dengan Visi Undiksha "Menjadi Universitas Unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia Tahun 2045".
Baca juga: Satgas COVID-19 Buleleng-IDI-Undiksha bentuk tim dokter telekonsultasi
Sementara itu, Ketua Panitia, Dr. I Ketut Iwan Swadesi, S.Pd.,M.Or., menjelaskan terdapat 315 pemakalah dalam seminar ini yang membawakan berbagai topik.
Menurut dia, antusiasme para akademisi dan pengabdi tidak jauh berbeda seperti tahun sebelumnya. "Pemakalah kali ini berasal dari Undiksha dan 21 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se-Indonesia," jelasnya.
Penyelenggaraan seminar tahunan ini menghadirkan dua pembicara utama yaitu Prof. Dr. Suyanta, M.Si, dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Dr. rer.nat. I Wayan Karyasa, S.Pd., M.Sc., dari Undiksha yang sudah berpengalaman sebagai pembicara dan Pemonev Nasional DRPM Kemenristekdikti.
"Kami berharap materi yang dipaparkan dapat meningkatkan pemahaman dan semangat dalam melaksanakan pengabdian masyarakat para peserta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Seminar kali ke-6 ini untuk mewadahi dan mempublikasikan hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dengan mengedepankan sisi inovasi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan daya saing bangsa," kata Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.
Saat memberikan sambutan dalam seminar bertema "Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat Kita Tingkatkan Keberdayaan Masyarakat dan Kemandirian Bangsa" itu, ia menjelaskan seminar itu menunjukkan bahwa pengabdian masyarakat menjadi hal yang sangat penting dilakukan, khususnya oleh para akademisi.
"Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu hilirisasi produk-produk penelitian. Oleh karena itu, diseminasi produk-produk penelitian ke masyarakat harus terus dilakukan, sehingga universitas tidak dikatakan sebagai menara gading," ungkapnya.
Baca juga: ACT-BEM Undiksha kirim 200 bantuan untuk masyarakat Kolok Bengkala
Dalam rangka hilirisasi produk penelitian, perlu ada penguatan sinergi antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah, Perguruan Tinggi dengan industri, dan Perguruan Tinggi dengan masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian bangsa.
Oleh Undiksha, hal tersebut terus dimaksimalkan, sekaligus dalam rangka menghadapi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complex, Ambiguity). "Dengan sinergi yang semakin kuat, saya berharap produk-produk penelitian yang dihasilkan oleh universitas dapat dihilirisasi, baik ke masyarakat maupun ke industri," katanya.
Selain hilirisasi produk penelitian, menurut Rektor Jampel, penguatan sinergi antara Perguruan Tinggi, Pemerintah, Industri, dan pihak-pihak terkait lainnya juga perlu dalam perancangan penelitian-penelitian ataupun kajian-kajian ke depan.
Pemerintah/Industri perlu memberikan kepercayaan kepada perguruan tinggi, begitu juga perguruan tinggi mesti mampu menunjukkan dirinya dengan menghasilkan produk-produk penelitian yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri maupun masyarakat.
"Undiksha terus berbenah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, kualitas proses belajar mengajar, jumlah publikasi, jumlah produk yang terdaftar Kekayaan Intelektual, prestasi mahasiswa baik nasional maupun internasional, peningkatan kualitas lulusan, serta indikator lainnya," kata Rektor asal Nusa Dua, Kabupaten Badung ini.
Upaya-upaya tersebut diharapkan berdampak pada semakin tumbuhnya budaya akademik dan daya saing universitas. Hal ini sejalan dengan Visi Undiksha "Menjadi Universitas Unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia Tahun 2045".
Baca juga: Satgas COVID-19 Buleleng-IDI-Undiksha bentuk tim dokter telekonsultasi
Sementara itu, Ketua Panitia, Dr. I Ketut Iwan Swadesi, S.Pd.,M.Or., menjelaskan terdapat 315 pemakalah dalam seminar ini yang membawakan berbagai topik.
Menurut dia, antusiasme para akademisi dan pengabdi tidak jauh berbeda seperti tahun sebelumnya. "Pemakalah kali ini berasal dari Undiksha dan 21 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se-Indonesia," jelasnya.
Penyelenggaraan seminar tahunan ini menghadirkan dua pembicara utama yaitu Prof. Dr. Suyanta, M.Si, dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Dr. rer.nat. I Wayan Karyasa, S.Pd., M.Sc., dari Undiksha yang sudah berpengalaman sebagai pembicara dan Pemonev Nasional DRPM Kemenristekdikti.
"Kami berharap materi yang dipaparkan dapat meningkatkan pemahaman dan semangat dalam melaksanakan pengabdian masyarakat para peserta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021