Satgas Penanganan COVID-19 Kota Denpasar mengingatkan warga di ibu kota Provinsi Bali itu agar jangan mengabaikan penerapan protokol kesehatan di tengah tren melandai kasus baru di daerah setempat.

"Kalau kita lengah dan abai maka sewaktu-waktu kasus bisa melonjak lagi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai di Denpasar, Kamis.

Jika saat puncak-puncak kasus COVID-19 pada periode Juli-Agustus 2021, rata-rata penambahan kasus baru hingga di atas 300 orang per hari maka dalam beberapa hari terakhir sudah jauh di bawah 100.

Pada 13 September tercatat penambahan kasus harian sebanyak 46 orang, pada 14 September dengan 67 orang, pada 15 September sebanyak 39 orang, dan 16 September sebanyak 27 orang.

Dewa Rai menambahkan sejumlah tempat isolasi terpusat (isoter) juga telah ditutup karena pasien yang termasuk orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR) yang dirawat telah jauh menurun.

Baca juga: Satgas Bali: Sebulan, 9.350 pasien COVID-19 dipindahkan ke isoter

Saat puncak kasus COVID-19, di Kota Denpasar disiapkan sebanyak sembilan tempat isolasi terpusat dengan kapasitas hingga 1.600 tempat tidur, tetapi beberapa hari terakhir ini telah dilakukan penutupan tempat isolasi terpusat sehingga masih tersisa dengan kapasitas 1.114 tempat tidur.

"Itupun tidak semua terisi, yang terisi sekitar 400 tempat tidur. Untuk tempat isoter, kami menggunakan sejumlah hotel ataupun badan diklat," kata Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar itu.

Walaupun terjadi penurunan kasus, ia menegaskan, operasi penegakan yustisi tetap dilakukan pagi, siang, dan malam.

"Di samping melakukan edukasi, tentunya juga dilakukan penertiban dan termasuk penegakan hukum bagi yang melanggar," katanya.

Menurut dia, hal yang tidak kalah penting untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah dengan menggenjot upaya vaksinasi.

"Berdasarkan data yang kami temukan, sekitar 50-70 persen dari yang terkonfirmasi positif COVID-19 ternyata belum divaksin, kemudian yang meninggal karena COVID-19 sebanyak 98 mereka yang belum divaksin," ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, vaksinasi COVID-19 penting karena ketika terpapar, tidak akan terlalu parah sakitnya.

Baca juga: Satgas Bali: 404 pasien COVID-19 sembuh, semua kabupaten/kota sudah "oranye"

"Capaian vaksinasi COVID-19 bagi warga yang ber-KTP Denpasar sudah 99 persen. Tetapi kami juga melayani vaksinasi untuk mereka yang dari luar Denpasar, bahkan luar Bali, hingga warga negara asing juga kami layani," ujar Dewa Rai.
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021