Institut Seni Indonesia Denpasar membantu upaya pelestarian tari Leko dari Desa Kukuh Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali, dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) melalui konsep bisnis berbasis kreativitas (creativepreneur).
"Desa Kukuh Kerambitan ini memiliki tari Leko yang memiliki keunikan dan sudah jarang dipentaskan," kata Ketua Panitia Pelaksana PKM Pelestarian Seni Tradisi ISI Denpasar di Desa Kukuh I Nyoman Larry Julianto di Tabanan, Minggu.
Selain itu, tari Leko dari Desa Kukuh Kerambitan memiliki keunikan. Tari Leko di sana mengimplementasikan burung cetrung (cici padi), mulai dari gerakan tarian serta atribut yang digunakan. "Alat musik yang digunakan juga memiliki kekhasan berupa bumbung gebyog," ucap Larry.
Baca juga: Wisuda ke-26 ISI Denpasar dirangkaikan Pembukaan Festival Bali Sangga Dwipantara
Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar mengemukakan, bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan melalui pelatihan penggambaran kepada anak-anak desa terkait penokohan tari Leko Desa Kukuh Kerambitan yakni burung cetrung (cici padi).
Kemudian dari hasil pelatihan menggambar tersebut, dijadikan literasi visual untuk merancang maskot Tari Leko Desa Kukuh Kerambitan.
Maskot tari Leko yang telah dirancang, selanjutnya dijadikan ilustrasi untuk diterapkan pada "merchandise".
"Kami juga melakukan pendampingan mendesain 'merchandise' bagi remaja pelaku seni di Desa Kukuh Kerambitan. Kami harapkan dengan mendesain merchandise bertemakan tari Leko ini dapat menumbuhkan kembali kebanggaan akan warisan seni tradisi," ujar Larry Julianto.
Baca juga: ISI Denpasar adakan Festival Internasional Bali Padma Bhuwana
Dia menambahkan, keuntungan dari hasil penjualan "merchandise" tentu bisa dijadikan modal untuk perawatan atau pengadaan alat musik dan atribut dalam pementasan tari Leko berupa pakaian, gamelan dan sebagainya.
"Berbagai upaya pelestarian tari Leko yang kami lakukan pendampingan ini mengacu pada konsep creativepreneur," ucapnya.
Sementara itu, Perbekel (kepala) Desa Kukuh Kerambitan I Nyoman Widhi Adnyana menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan sivitas akademika ISI Denpasar.
Program PKM ISI Denpasar di Desa Kukuh Kerambitan telah dilaksanakan dari Juli lalu hingga September 2021. Pada kegiatan hari ini juga telah dilakukan serah terima maskot tari Leko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Desa Kukuh Kerambitan ini memiliki tari Leko yang memiliki keunikan dan sudah jarang dipentaskan," kata Ketua Panitia Pelaksana PKM Pelestarian Seni Tradisi ISI Denpasar di Desa Kukuh I Nyoman Larry Julianto di Tabanan, Minggu.
Selain itu, tari Leko dari Desa Kukuh Kerambitan memiliki keunikan. Tari Leko di sana mengimplementasikan burung cetrung (cici padi), mulai dari gerakan tarian serta atribut yang digunakan. "Alat musik yang digunakan juga memiliki kekhasan berupa bumbung gebyog," ucap Larry.
Baca juga: Wisuda ke-26 ISI Denpasar dirangkaikan Pembukaan Festival Bali Sangga Dwipantara
Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar mengemukakan, bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan melalui pelatihan penggambaran kepada anak-anak desa terkait penokohan tari Leko Desa Kukuh Kerambitan yakni burung cetrung (cici padi).
Kemudian dari hasil pelatihan menggambar tersebut, dijadikan literasi visual untuk merancang maskot Tari Leko Desa Kukuh Kerambitan.
Maskot tari Leko yang telah dirancang, selanjutnya dijadikan ilustrasi untuk diterapkan pada "merchandise".
"Kami juga melakukan pendampingan mendesain 'merchandise' bagi remaja pelaku seni di Desa Kukuh Kerambitan. Kami harapkan dengan mendesain merchandise bertemakan tari Leko ini dapat menumbuhkan kembali kebanggaan akan warisan seni tradisi," ujar Larry Julianto.
Baca juga: ISI Denpasar adakan Festival Internasional Bali Padma Bhuwana
Dia menambahkan, keuntungan dari hasil penjualan "merchandise" tentu bisa dijadikan modal untuk perawatan atau pengadaan alat musik dan atribut dalam pementasan tari Leko berupa pakaian, gamelan dan sebagainya.
"Berbagai upaya pelestarian tari Leko yang kami lakukan pendampingan ini mengacu pada konsep creativepreneur," ucapnya.
Sementara itu, Perbekel (kepala) Desa Kukuh Kerambitan I Nyoman Widhi Adnyana menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan sivitas akademika ISI Denpasar.
Program PKM ISI Denpasar di Desa Kukuh Kerambitan telah dilaksanakan dari Juli lalu hingga September 2021. Pada kegiatan hari ini juga telah dilakukan serah terima maskot tari Leko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021