Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, Bali, menyebutkan pasien sembuh dari COVOD-19 bertambah 255 orang dari jumlah pasien terpapar COVID-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan setempat 2.447 orang.

Juru Bicara GTPP COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai di Denpasar, Kamis, mengatakan berdasarkan data kasus sembuh COVID-19 bertambah sebanyak 255 orang.

"Pasien sembuh ada peningkatan dibanding sehari sebelumnya. Namun pasien positif bertambah 187 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 57,75 persen atau sebanyak 108 orang diketahui belum mengikuti vaksinasi dan sebanyak 34,76 persen atau 65 orang berstatus warga luar Kota Denpasar," katanya.

Baca juga: Tim Yustisi Denpasar gencar patroli pelaksanaan PPKM

Sementara itu, kasus meninggal dunia pada Rabu (25/8) sebanyak delapan orang dengan status terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu di antaranya tujuh orang belum divaksinasi.

Dewa Rai lebih lanjut mengatakan tren penularan bagi masyarakat yang belum vaksinasi masih tinggi, sehingga masyarakat diharapkan untuk mengikuti vaksinasi. Selain itu, kasus meninggal dunia juga masih tinggi dengan dominasi masyarakat yang belum vaksinasi. Karena itu, kewaspadaan bersama serta kesadaran untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan wajib ditingkatkan.

"Kondisi ini menggambarkan tantangan penanganan pandemi COVID-19 di Kota Denpasar dengan tipe masyarakat yang heterogen, sehingga diperlukan kerja sama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat, kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM," ujar Dewa Rai.

Baca juga: Tim PKK Denpasar tuntaskan vaksinasi penyandang disabilitas

Berdasarkan data, secara akumulatif kasus positif tercatat 34.954 kasus, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Denpasar mencapai 31.711 orang (90,72 persen), meninggal dunia sebanyak 796 orang (2,28 persen) dan kasus aktif masih dalam perawatan sebanyak 2.447 orang (7,00 persen).

Dewa Rai mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dalam beraktifitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Wilayah Jawa-Bali.

"Selalu waspada, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus COVID-19 di Denpasar meningkat. Kita Harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi. Dalam beberapa minggu terakhir kasus mengalami peningkatan," ucapnya.


 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021