Singaraja (Antara Bali) - Perpanjangan landasan pacu (runway) Lapangan Terbang Letkol Wisnu di Sumberkima, Kabupaten Buleleng, dari 900 meter menjadi 1.200 meter terhambat ketersediaan lahan.
"Kami kesulitan membebaskan lahan warga untuk perpanjangan 'runway' itu," kata Kepala Bidang Prasarana dan Transportasi Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Made Yudana, di Singaraja, Minggu.
Menurut dia, perpanjangan landasan pacu itu sesuai rencana induk sebagaimana rekomendasi Kementerian Perhubungan terkait status lapangan terbang yang berlokasi di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, tersebut.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan merekemondasikan peningkatan status Lapter Letkol Wisnu dari lapangan terbang perintis menjadi lapangan terbang komersial domestik.
"Pembangunan sarana dan fasilitas di Lapter Letkol Wisnu harus didasari rencana induk yang dibuat oleh konsultan khusus kebandaraan," kata Yudana.
Pihak Bali International Flight Academy (BIFA) yang selama ini menafaatkan Lapter Letkol Wisnu sangat mendukung peningkatan status satu-satuanya lapangan terbang di kawasan utara Pulau Dewata itu.(MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami kesulitan membebaskan lahan warga untuk perpanjangan 'runway' itu," kata Kepala Bidang Prasarana dan Transportasi Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Made Yudana, di Singaraja, Minggu.
Menurut dia, perpanjangan landasan pacu itu sesuai rencana induk sebagaimana rekomendasi Kementerian Perhubungan terkait status lapangan terbang yang berlokasi di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, tersebut.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan merekemondasikan peningkatan status Lapter Letkol Wisnu dari lapangan terbang perintis menjadi lapangan terbang komersial domestik.
"Pembangunan sarana dan fasilitas di Lapter Letkol Wisnu harus didasari rencana induk yang dibuat oleh konsultan khusus kebandaraan," kata Yudana.
Pihak Bali International Flight Academy (BIFA) yang selama ini menafaatkan Lapter Letkol Wisnu sangat mendukung peningkatan status satu-satuanya lapangan terbang di kawasan utara Pulau Dewata itu.(MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012