Singaraja (Antara Bali) - Proyek pembangunan bandar udara bertaraf internasional di Kabupaten Buleleng terancam batal setelah dua investor dari Turki dan India menyatakan pengunduran diri.
    
Bupati Buleleng Putu Bagiada di Singaraja, Jumat, mengatakan, pengunduran diri dua investor asing tersebut lantaran tuntutan dan gejolak sosial masyarakat atas rencana pembangunan bandara tersebut sangat tinggi.
    
"Gejolak di tengah masyarakat inilah yang melatarbelakangi mundurnya dua investor tersebut," kata Bagiada yang mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Buleleng untuk periode kedua kalinya pada 24 Juli 2012.
    
Ia menampik pengunduran diri dua investor asing tersebut lantaran kegagalan dirinya membangun dinasti setelah putranya, Gede Ariadi, gagal terpilih sebagai Bupati Buleleng dalam pemilihan kepala daerah pada 24 April 2012.
    
"Pemerintah daerah sudah mengupayakan mendatangkan investor asal Prancis untuk merealisasikan proyek Bandara Buleleng itu," kata Bagiada berkilah.
    
Pembangunan Bandara Buleleng digagas Bagiada sejak dua tahun lalu dan telah mendapat persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bandara tersebut sebagai upaya menyeimbangkan pembangunan di Provinsi Bali kawasan utara dengan selatan.(MDE/M038)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012