Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali memberikan target agar setiap satu sekolah di daerah setempat dapat merampungkan pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun dalam dua hari layanan yang disiapkan.
"Target yang diberikan sesuai jumlah siswa ini tidak boleh lebih, harus bisa selesai sesuai target hari yang sudah ditentukan. Hal ini agar jadwal vaksinasi di sekolah yang lainnya tidak terlalu jauh," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra di Singaraja, Selasa.
Menurut dia, untuk sekolah yang memiliki jumlah siswa sekitar 1.000 orang, ditargetkan vaksinasi dapat dirampungkan dalam dua hari layanan, sedangkan untuk sekolah dengan jumlah 2.000 siswa diberikan target tiga hari layanan.
Baca juga: Sekda: Pegawai Pemprov Bali positif COVID-19 harus isolasi terpusat
"Sesuai arahan Gubernur Bali bahwa vaksinasi anak-anak sekolah usia 12-17 tahun harus dipercepat dan dilaksanakan secara masif sehingga bisa terselesaikan dan tuntas pada akhir Bulan Juli mendatang," ujarnya, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di sejumlah sekolah di Singaraja, Kabupaten Buleleng.
Pria yang juga Sekda Provinsi Bali ini melihat langsung kegiatan vaksinasi anak-anak di SMP Negeri 4 Singaraja, SMA Negeri 3 Singaraja dan SMK Negeri 3 Singaraja.
Vaksinasi ini dinilai penting dilakukan untuk membangun imunitas masyarakat umum, termasuk anak-anak, disamping juga sebagai salah satu upaya prakondisi untuk bisa memulai pembelajaran tatap muka.
"Dengan dilaksanakannya program percepatan vaksinasi bagi masyarakat Bali, maka target menuntaskan vaksinasi di awal Agustus dapat tercapai, sehingga kesiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka sudah matang," ucapnya.
Dengan dilaksanakannya layanan vaksinasi di setiap sekolah, dia memastikan tidak ada alasan bagi satu siswa pun yang tidak mendapatkan vaksinasi.
Secara teknis, lanjut dia, layanan vaksinasi bagi anak-anak usia 12-17 tahun ini adalah yang paling mudah karena tempatnya jelas dengan sasaran yang juga jelas serta yang mengurusi juga ada, yakni dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah dan para gurunya.
Baca juga: Gubernur Bali minta sektor non-esensial tutup selama PPKM Darurat
Dalam kesempatan itu, Dewa Indra juga menyinggung persiapan sekolah untuk pembelajaran tatap muka, di antaranya penyediaan sarana protokol kesehatan bagi anak-anak.
"Mulai dari penyiapan wastafel dengan air mengalir dan sabun, penyediaan handsanitizer dan sejumlah disiplin protokol kesehatan yang diberlakukan bagi tenaga pendidikan dan siswa-siswi nantinya," ucapnya.
Di samping itu, semua dituntut untuk memperkuat dan membangun kompetensi penguasaan digital di tengah pandemi COVID-19.
"Sebelum pandemi, kemungkinan masih ada beberapa guru senior yang belum menguasainya, namun saat ini dipaksa untuk beralih menyesuaikan pengajaran secara online atau daring," kata Dewa Indra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Target yang diberikan sesuai jumlah siswa ini tidak boleh lebih, harus bisa selesai sesuai target hari yang sudah ditentukan. Hal ini agar jadwal vaksinasi di sekolah yang lainnya tidak terlalu jauh," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra di Singaraja, Selasa.
Menurut dia, untuk sekolah yang memiliki jumlah siswa sekitar 1.000 orang, ditargetkan vaksinasi dapat dirampungkan dalam dua hari layanan, sedangkan untuk sekolah dengan jumlah 2.000 siswa diberikan target tiga hari layanan.
Baca juga: Sekda: Pegawai Pemprov Bali positif COVID-19 harus isolasi terpusat
"Sesuai arahan Gubernur Bali bahwa vaksinasi anak-anak sekolah usia 12-17 tahun harus dipercepat dan dilaksanakan secara masif sehingga bisa terselesaikan dan tuntas pada akhir Bulan Juli mendatang," ujarnya, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di sejumlah sekolah di Singaraja, Kabupaten Buleleng.
Pria yang juga Sekda Provinsi Bali ini melihat langsung kegiatan vaksinasi anak-anak di SMP Negeri 4 Singaraja, SMA Negeri 3 Singaraja dan SMK Negeri 3 Singaraja.
Vaksinasi ini dinilai penting dilakukan untuk membangun imunitas masyarakat umum, termasuk anak-anak, disamping juga sebagai salah satu upaya prakondisi untuk bisa memulai pembelajaran tatap muka.
"Dengan dilaksanakannya program percepatan vaksinasi bagi masyarakat Bali, maka target menuntaskan vaksinasi di awal Agustus dapat tercapai, sehingga kesiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka sudah matang," ucapnya.
Dengan dilaksanakannya layanan vaksinasi di setiap sekolah, dia memastikan tidak ada alasan bagi satu siswa pun yang tidak mendapatkan vaksinasi.
Secara teknis, lanjut dia, layanan vaksinasi bagi anak-anak usia 12-17 tahun ini adalah yang paling mudah karena tempatnya jelas dengan sasaran yang juga jelas serta yang mengurusi juga ada, yakni dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah dan para gurunya.
Baca juga: Gubernur Bali minta sektor non-esensial tutup selama PPKM Darurat
Dalam kesempatan itu, Dewa Indra juga menyinggung persiapan sekolah untuk pembelajaran tatap muka, di antaranya penyediaan sarana protokol kesehatan bagi anak-anak.
"Mulai dari penyiapan wastafel dengan air mengalir dan sabun, penyediaan handsanitizer dan sejumlah disiplin protokol kesehatan yang diberlakukan bagi tenaga pendidikan dan siswa-siswi nantinya," ucapnya.
Di samping itu, semua dituntut untuk memperkuat dan membangun kompetensi penguasaan digital di tengah pandemi COVID-19.
"Sebelum pandemi, kemungkinan masih ada beberapa guru senior yang belum menguasainya, namun saat ini dipaksa untuk beralih menyesuaikan pengajaran secara online atau daring," kata Dewa Indra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021