Semarang (Antara Bali) - Rumah Sakit Ken Saras di Kabupaten Semarang, Jateng, bekerja sama dengan Rumah Sakit Nanyang Tumor di Guangzhou, China, untuk mengembangkan pengobatan penyakit kanker dengan memadukan metode pengobatan medis dengan metode pengobatan China maupun Indonesia.
Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras, Sri Kadasih usai pembukaan "Integrated Cancer Center" (ICC) di Semarang, Kamis, mengatakan untuk ini nantinya ada tiga dokter dari Rumah Sakit Nanyang yang berada di rumah sakit, yaitu Li Xiang Tao, Zhou Guo Hua, dan Yu Zhen Yang.
"Perizinan bagi ketiga dokter dari Rumah Sakit Nanyang ini sudah tidak ada masalah," katanya menegaskan.
"Mereka bekerja sama dengan dokter di sini melakukan berbagai penelitian dalam rangka menanggulangi permasalahan pengobatan kanker yang ada di Indonesia khususnya dan Jawa Tengah khususnya," katanya.
Ia mengatakan, meskipun dengan memadukan metode pengobatan medis (kedokteran Barat), pengobatan tradisional China (TCM), maupun Indonesia, dalam menangani penyakit ini tetap melakukan prosedur medis, yaitu pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi, sedangkan pengobatan tradisional China tersebut dilakukan setelah itu.
Ia menambahkan, metode pengobatan medis di rumah sakit ini saat ini didukung dengan peralatan yang nyaris lengkap, seperti Sumber Daya Manusia (SDM) para dokter ahli onkologi, serta peralatan canggih yang menunjang pemeriksaan seperti alat radiologi diagnotic mulai dari pesawat rontgen, mammografi, CT Scan 128 slices, MRI 1,5 tesla, serta alat radioterapi UNAC.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras, Sri Kadasih usai pembukaan "Integrated Cancer Center" (ICC) di Semarang, Kamis, mengatakan untuk ini nantinya ada tiga dokter dari Rumah Sakit Nanyang yang berada di rumah sakit, yaitu Li Xiang Tao, Zhou Guo Hua, dan Yu Zhen Yang.
"Perizinan bagi ketiga dokter dari Rumah Sakit Nanyang ini sudah tidak ada masalah," katanya menegaskan.
"Mereka bekerja sama dengan dokter di sini melakukan berbagai penelitian dalam rangka menanggulangi permasalahan pengobatan kanker yang ada di Indonesia khususnya dan Jawa Tengah khususnya," katanya.
Ia mengatakan, meskipun dengan memadukan metode pengobatan medis (kedokteran Barat), pengobatan tradisional China (TCM), maupun Indonesia, dalam menangani penyakit ini tetap melakukan prosedur medis, yaitu pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi, sedangkan pengobatan tradisional China tersebut dilakukan setelah itu.
Ia menambahkan, metode pengobatan medis di rumah sakit ini saat ini didukung dengan peralatan yang nyaris lengkap, seperti Sumber Daya Manusia (SDM) para dokter ahli onkologi, serta peralatan canggih yang menunjang pemeriksaan seperti alat radiologi diagnotic mulai dari pesawat rontgen, mammografi, CT Scan 128 slices, MRI 1,5 tesla, serta alat radioterapi UNAC.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012