Denpasar (Antara Bali) - Indonesia memberikan kebebasan dan menyediakan ruang kepada para buruh untuk berserikat, sehingga demokrasi itu dapat dilaksanakan dengan baik.
"Kehidupan buruh berorganisasi di Indonesia tergolong baik, dibanding negara-negara lain di belahan dunia, termasuk ASEAN," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pekerja Pariwisata (DPD SP PAR) Bali, I Nyoman Nadayana SH yang ikut ambil bagian dalam kongres ILO tersebut di Denpasar, Kamis.
Salah seorang dari 12 peserta yang mewakili organisasi buruh Indonesia yang ikut ambil bagian dalam kegiatan yang berlangsung di markas ILO 30 Mei-16 Juni itu, mengatakan ruang dan ekspresi yang diberikan terhadap buruh itu diharapkan tetap dapat dipertahankan.
Tidak seperti halnya di Kambojo dan Myanmar yang sampai melakukan tindakan kekerasan maupun penyiksaan terhadap buruh yang melakukan kegiatan untuk berserikat.
I Nyoman Nadayana menambahkan kesempatan berserikat bagi para buruh itu sangat penting dalam menuntut hak-haknya sesuai hasil radifikasi Indonesia dari organisasi buruh internasional.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kehidupan buruh berorganisasi di Indonesia tergolong baik, dibanding negara-negara lain di belahan dunia, termasuk ASEAN," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pekerja Pariwisata (DPD SP PAR) Bali, I Nyoman Nadayana SH yang ikut ambil bagian dalam kongres ILO tersebut di Denpasar, Kamis.
Salah seorang dari 12 peserta yang mewakili organisasi buruh Indonesia yang ikut ambil bagian dalam kegiatan yang berlangsung di markas ILO 30 Mei-16 Juni itu, mengatakan ruang dan ekspresi yang diberikan terhadap buruh itu diharapkan tetap dapat dipertahankan.
Tidak seperti halnya di Kambojo dan Myanmar yang sampai melakukan tindakan kekerasan maupun penyiksaan terhadap buruh yang melakukan kegiatan untuk berserikat.
I Nyoman Nadayana menambahkan kesempatan berserikat bagi para buruh itu sangat penting dalam menuntut hak-haknya sesuai hasil radifikasi Indonesia dari organisasi buruh internasional.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012