Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM-REMA) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, melaksanakan pelepasan tukik di Pantai Penimbangan, Singaraja, Minggu, untuk memperingati Hari Laut se-Dunia.

Presiden Mahasiswa Republik Mahasiswa Undiksha, Kadek Andre Karisma Dewantara, mengatakan pelepasan tukik ini bagian Program Pengabdian pada Masyarakat (P2M) sekaligus dalam rangka memperingati Hari Laut se-Dunia. "Kegiatan ini diisi dengan bersih-bersih di Pantai Penimbangan dan pelepasan tukik," katanya.

Menurutnya, kegiatan ini yang dilakukan atas kerja sama dengan Buleleng Social Community dan Warung Makan Kamyu ini juga diisi dengan pembagian sembako untuk sejumlah warga.

Kadek Andre Karisma Dewantara menjelaskan sampai saat ini, lingkungan hidup masih terbelit persoalan, salah satunya kepungan sampah. Laut yang menjadi sumber kehidupan juga tidak luput dari persoalan hingga mengancam ekosistem di dalamnya.

Baca juga: BKSDA Bali lepasliarkan penyu hijau hasil sitaan

Atas hal tersebut, organisasi kemahasiswaan yang dipimpinnya bergerak untuk melakukan penanganan, sekaligus mendukung program-program yang dicanangkan pemerintah dalam bidang lingkungan.

"Kehadiran organisasi kami salah satu tujuannya untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat dan lingkungan. Pembersihan pantai dan pelepasan tukik ini salah satu bentuk nyata yang dapat kami lakukan," terangnya.

Tidak dipungkiri, aksi yang digulirkan ini baru sebagian kecil dari upaya penyelamatan dan menjaga kelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, selanjutnya dirancang kembali program serupa dengan menyasar daerah lain.

"Kita akan tetap berkontribusi secara nyata untuk melestarikan lingkungan, harapan ke depannya BEM-REMA bisa menyelenggarakan kegiatan serupa seperti penanaman pohon, mangrove dan lain sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Undiksha Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., mengapresiasi kegiatan ini dan diharapkan dapat terlaksana secara berkelanjutan, terlebih Undiksha mengusung falsafah Tri Hita Karana sebagai landasan untuk mewujudkan visi menjadi universitas unggul di Asia pada Tahun 2045.

"Tri Hita Karana itu bagaimana kita bisa menciptakan keserasian dengan Tuhan, keserasian dengan sesama, dan keserasian dengan lingkungan. Tentu ini harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika, salah satunya kegiatan ini," katanya didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd.

Baca juga: Gerakan Pramuka Buleleng kembali lepaskan 72 ekor tukik

Pada kegiatan ini hadir pula Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG dan Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, S.H., yang juga memberikan apresiasi terhadap program yang menjadi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi ini.

"Kami memberikan apresiasi kegiatan pelestarian lingkungan, khususnya penyu. Kita tahu bahwa penyu itu salah satu hewan langka di laut dan sekarang kita lepas liarkan kegiatan ini," ucap Sutjidra.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat berkesinambungan sesuai dengan arahan Rektor Undiksha. "Jadi siapapun nanti yang menjadi ketua BEM-REMA terus melakukan kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan, selain memang diamanatkan oleh Undang-undang," harapnya.

Ia menambahkan kegiatan seperti ini juga harus selalu mendapat dukungan dari masyarakat. "Kami mengajak masyarakat untuk selalu menjaga lingkungannya agar tetap lestari untuk masa depan kita semua," pungkasnya.

 

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021