Singaraja (Antaranews Bali) - Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Buleleng, Bali kembali melakukan pelepasan terhadap puluhan ekor tukik di Pantai Penimbangan Singaraja, sehari setelah Polres setempat melepas 72 ekor anak penyu.
Ketua Majelis Pembimbing Ranting (Kamabiran) Gerakan Pramuka Kwartir Buleleng I Dewa Made Ardika di Singaraja, Kamis menjelaskan, kegiatan peduli lingkungan terhadap pelepasan tukik merupakan gagasan dari Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega setempat.
Untuk itu pihaknya memberikan apresiasi terhadap kegiatan peduli lingkungan yang dilakukan para pramuka penegak dan pandega yang berada di tingkat sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) dan perguruan tinggi.
"Ke depan diharapkan pramuka mampu membuat kegiatan peduli lingkungan dengan berbagai terobosan kreatif lainnya dalam penyelamatan lingkungan," ujar I Dewa Made Ardika yang juga Camat Buleleng.
Sementara Kepala Unit Pelaksana Proyek (UPP) Kecamatan Buleleng Wayan Duduk mengatakan, kegiatan yang digagasnya itu sebagai wujud kepedulian pramuka di Bali utara untuk ikut serta menyelamatkan penyu yang populasinya semakin langka.
Dalam aksi yang mengusung "Fun, Release, Education, Expression, Turtle dan Social (FREETS)" itu, para anggota Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwarran Buleleng juga akan terus melakukan berbagai inovasi untuk peduli lingkungan maupun nantinya terlibat dalam berbagai aksi kegiatan sosial lainnya.
Kepala Desa Baktiseraga Gusti Putu Armada mengatakan Pantai Penimbangan mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek wisata lingkungan. Selain pantainya landai dengan air yang jernih dan ombak yang tenang, perairan di desa itu memiliki terumbu karang dan penangkaran penyu.
Guna memelihara terumbu karang, pihaknya sudah melakukan pemasangan terumbu karang buatan untuk merangsang tumbuhnya terumbu karang baru.
Penangkaran penyu dilakukan sejak tahun 2016, dengan membentuk tim penyelamatan penyu dengan nama tim Save Penyu Penimbangan yang terdiri dari para nelayan dan pemerhati lingkungan.
"Kami serius mengembangkan wisata lingkungan, selain menggelontorkan dana desa, kami juga membentuk tim lingkungan, antara lain bertugas memelihara kebersihan pantai, perawatan terumbu karang dan penangkaran penyu," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Ketua Majelis Pembimbing Ranting (Kamabiran) Gerakan Pramuka Kwartir Buleleng I Dewa Made Ardika di Singaraja, Kamis menjelaskan, kegiatan peduli lingkungan terhadap pelepasan tukik merupakan gagasan dari Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega setempat.
Untuk itu pihaknya memberikan apresiasi terhadap kegiatan peduli lingkungan yang dilakukan para pramuka penegak dan pandega yang berada di tingkat sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) dan perguruan tinggi.
"Ke depan diharapkan pramuka mampu membuat kegiatan peduli lingkungan dengan berbagai terobosan kreatif lainnya dalam penyelamatan lingkungan," ujar I Dewa Made Ardika yang juga Camat Buleleng.
Sementara Kepala Unit Pelaksana Proyek (UPP) Kecamatan Buleleng Wayan Duduk mengatakan, kegiatan yang digagasnya itu sebagai wujud kepedulian pramuka di Bali utara untuk ikut serta menyelamatkan penyu yang populasinya semakin langka.
Dalam aksi yang mengusung "Fun, Release, Education, Expression, Turtle dan Social (FREETS)" itu, para anggota Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwarran Buleleng juga akan terus melakukan berbagai inovasi untuk peduli lingkungan maupun nantinya terlibat dalam berbagai aksi kegiatan sosial lainnya.
Kepala Desa Baktiseraga Gusti Putu Armada mengatakan Pantai Penimbangan mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek wisata lingkungan. Selain pantainya landai dengan air yang jernih dan ombak yang tenang, perairan di desa itu memiliki terumbu karang dan penangkaran penyu.
Guna memelihara terumbu karang, pihaknya sudah melakukan pemasangan terumbu karang buatan untuk merangsang tumbuhnya terumbu karang baru.
Penangkaran penyu dilakukan sejak tahun 2016, dengan membentuk tim penyelamatan penyu dengan nama tim Save Penyu Penimbangan yang terdiri dari para nelayan dan pemerhati lingkungan.
"Kami serius mengembangkan wisata lingkungan, selain menggelontorkan dana desa, kami juga membentuk tim lingkungan, antara lain bertugas memelihara kebersihan pantai, perawatan terumbu karang dan penangkaran penyu," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018