Pasar milik desa adat di Kelurahan Lelateng, Kabupaten Jembrana, Bali, terbakar menyebabkan puluhan pedagang menderita kerugian.
"Informasi awal yang kami himpun sekitar 20 pedagang menempati lokasi bangunan pasar yang terbakar," kata Kapolsek Negara AKP I Gusti Made Sudarma Putra, saat ditemui di sela-sela pengamanan lokasi kebakaran, Jumat petang.
Ia mengatakan, laporan terjadinya kebakaran ini diterima sekitar pukul 17.00 wita, dan pihaknya langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan pengamanan, khususnya membuka jalan bagi mobil pemadam kebakaran.
Selain membuka jalan bagi mobil dan petugas pemadam kebakaran, ia mengatakan, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat ke lokasi karena berbahaya.
"Setelah ini kami akan pasang garis polisi dan melakukan penyelidikan penyebab kebakaran," katanya.
Baca juga: Toko bangunan di Bali terbakar hingga rugi miliaran
Pemantauan di lokasi, petugas berhasil melokalisir api sehingga tidak merembet ke bangunan pasar lainnya.
Pukul 18.00 wita, api berhasil dipadamkan, namun petugas tetap memastikan tidak ada lagi bara yang bisa memicu munculnya api kembali.
Lurah Lelateng Santa Purwa membenarkan, pasar yang mulai buka dinihari tersebut dikelola desa adat setempat.
Pasar ini terdiri dari beberapa bangunan memanjang/los yang setiap bangunan diisi puluhan pedagang.
Informasi yang diterima menyebutkan, di bangunan yang terbakar tersebut berisi pedagang sembako hingga pakaian.
Hingga berita ini dibuat, petugas dari pemadam kebakaran dan kepolisian masih berada di lokasi, untuk memastikan api dan bara sudah benar-benar padam.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Informasi awal yang kami himpun sekitar 20 pedagang menempati lokasi bangunan pasar yang terbakar," kata Kapolsek Negara AKP I Gusti Made Sudarma Putra, saat ditemui di sela-sela pengamanan lokasi kebakaran, Jumat petang.
Ia mengatakan, laporan terjadinya kebakaran ini diterima sekitar pukul 17.00 wita, dan pihaknya langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan pengamanan, khususnya membuka jalan bagi mobil pemadam kebakaran.
Selain membuka jalan bagi mobil dan petugas pemadam kebakaran, ia mengatakan, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat ke lokasi karena berbahaya.
"Setelah ini kami akan pasang garis polisi dan melakukan penyelidikan penyebab kebakaran," katanya.
Baca juga: Toko bangunan di Bali terbakar hingga rugi miliaran
Pemantauan di lokasi, petugas berhasil melokalisir api sehingga tidak merembet ke bangunan pasar lainnya.
Pukul 18.00 wita, api berhasil dipadamkan, namun petugas tetap memastikan tidak ada lagi bara yang bisa memicu munculnya api kembali.
Lurah Lelateng Santa Purwa membenarkan, pasar yang mulai buka dinihari tersebut dikelola desa adat setempat.
Pasar ini terdiri dari beberapa bangunan memanjang/los yang setiap bangunan diisi puluhan pedagang.
Informasi yang diterima menyebutkan, di bangunan yang terbakar tersebut berisi pedagang sembako hingga pakaian.
Hingga berita ini dibuat, petugas dari pemadam kebakaran dan kepolisian masih berada di lokasi, untuk memastikan api dan bara sudah benar-benar padam.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021