Pemkab Klungkung, Bali, menggenjot pertanian organik, karena itu Wabup Klungkung I Made Kasta meninjau pembelajaran pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati oleh penyuluh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Banjarangkan di Subak Sidayu, Desa Takmung Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
Humas Pemkab Klungkung dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, melaporkan Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, saat meninjau penyuluhan itu menyatakan penggunaan bahan kimia yang terus menerus dalam kegiatan budidaya menyebabkan tanah semakin keras, serangan hama dan penyakit dan hasil produksi yang terus berkurang.
Oleh karena itu perlunya menghargai alam dengan menggunakan bahan-bahan organik dalam pemberian pupuk pada tanaman dan belajar mengolah pupuk organik sebagai bahan utama untuk memupuk sehingga tekstur tanah yang sudah banyak mengalami kerusakan bisa kembali membaik dan subur sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca juga: Pastika: Pertanian organik di Bali hadapi berbagai tantangan
Wabup Kasta berharap melalui penyuluhan yang dilakukan bisa meningkatkan pengetahuan, ketrampilan tentang pupuk organik, sehingga dapat dimanfaatkan bagi para subak dan masyarakat desa untuk mengurangi biaya input produksi pertanian dan berwirausaha memproduksi pupuk organik.
"Setelah selesai pelatihan mampu menerapkan pertanian organik, berbagi ilmu dengan masyarakat bahkan mampu memproduksi pupuk organik dan menjualnya," harap Wabup Kasta
Sementara itu, Kelihan Subak Sidayu, Ketut Budi mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang diberikan dan bermanfaat bagi subak. "Terima kasih atas pelatihan yang diberikan, ini sangat berkontribusi terhadap krama subak kami dan berharap bisa meningkatkan produktivitas pertanian di subak kami," ucap Ketut Budi.
Peran RSUD
Pada waktu yang sama (18/5), Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menemukan adanya masyarakat Klungkung yang masih melakukan cuci darah keluar Kabupaten Klungkung, sehingga Bupati menugaskan RSUD dan Dinkes melakukan koordinasi untuk optimalkan peran RSUD.
Dalam kesempatan itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya menyerahkan dua buah kursi roda kepada lansia Klungkung.
Baca juga: Mentan : Ada delapan juta petani baru akibat pandemi
Bantuan kursi roda diserahkan kepada Dewa Gede Arta (60), asal Dusun Tegal Besar Desa Negari yang menderita penyakit Gagal Ginjal yang sudah 4 tahun menjalani cuci darah di luar Kabupaten Klungkung, padahal dalam seminggu Dewa Gede Arta melakukan cuci darah selama 2x dan sudah 4 bulan tidak bisa berjalan.
Bantuan kursi roda yang kedua diserahkan kepada Ni Nengah Karas (87) asal Dusun Kangin Desa Selisihan, menderita penyakit lumpuh. "Semoga bantuan Kursi roda dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya," kata Bupati Suwirta.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengharapkan agar perangkat Desa dan Petugas Puskesmas di masing-masing Wilayah agar lebih proaktif berkoordinasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Klungkung.
Bagi lansia atau masyarakat yang dapat dirawat di rumah agar dapat memanfaatkan program Inovasi Dinas Kesehatan yakni Dorkesmas, dan apabila ada masyarakat kurang mampu yang memerlukan kendaraan ketika akan melakukan pengobatan dapat berkoordinasi dengan puskesmas di wilayahnya untuk menggunakan mobil ambulans yang sudah tersedia di masing-masing puskesmas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Humas Pemkab Klungkung dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, melaporkan Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, saat meninjau penyuluhan itu menyatakan penggunaan bahan kimia yang terus menerus dalam kegiatan budidaya menyebabkan tanah semakin keras, serangan hama dan penyakit dan hasil produksi yang terus berkurang.
Oleh karena itu perlunya menghargai alam dengan menggunakan bahan-bahan organik dalam pemberian pupuk pada tanaman dan belajar mengolah pupuk organik sebagai bahan utama untuk memupuk sehingga tekstur tanah yang sudah banyak mengalami kerusakan bisa kembali membaik dan subur sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca juga: Pastika: Pertanian organik di Bali hadapi berbagai tantangan
Wabup Kasta berharap melalui penyuluhan yang dilakukan bisa meningkatkan pengetahuan, ketrampilan tentang pupuk organik, sehingga dapat dimanfaatkan bagi para subak dan masyarakat desa untuk mengurangi biaya input produksi pertanian dan berwirausaha memproduksi pupuk organik.
"Setelah selesai pelatihan mampu menerapkan pertanian organik, berbagi ilmu dengan masyarakat bahkan mampu memproduksi pupuk organik dan menjualnya," harap Wabup Kasta
Sementara itu, Kelihan Subak Sidayu, Ketut Budi mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang diberikan dan bermanfaat bagi subak. "Terima kasih atas pelatihan yang diberikan, ini sangat berkontribusi terhadap krama subak kami dan berharap bisa meningkatkan produktivitas pertanian di subak kami," ucap Ketut Budi.
Peran RSUD
Pada waktu yang sama (18/5), Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menemukan adanya masyarakat Klungkung yang masih melakukan cuci darah keluar Kabupaten Klungkung, sehingga Bupati menugaskan RSUD dan Dinkes melakukan koordinasi untuk optimalkan peran RSUD.
Dalam kesempatan itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya menyerahkan dua buah kursi roda kepada lansia Klungkung.
Baca juga: Mentan : Ada delapan juta petani baru akibat pandemi
Bantuan kursi roda diserahkan kepada Dewa Gede Arta (60), asal Dusun Tegal Besar Desa Negari yang menderita penyakit Gagal Ginjal yang sudah 4 tahun menjalani cuci darah di luar Kabupaten Klungkung, padahal dalam seminggu Dewa Gede Arta melakukan cuci darah selama 2x dan sudah 4 bulan tidak bisa berjalan.
Bantuan kursi roda yang kedua diserahkan kepada Ni Nengah Karas (87) asal Dusun Kangin Desa Selisihan, menderita penyakit lumpuh. "Semoga bantuan Kursi roda dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya," kata Bupati Suwirta.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengharapkan agar perangkat Desa dan Petugas Puskesmas di masing-masing Wilayah agar lebih proaktif berkoordinasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Klungkung.
Bagi lansia atau masyarakat yang dapat dirawat di rumah agar dapat memanfaatkan program Inovasi Dinas Kesehatan yakni Dorkesmas, dan apabila ada masyarakat kurang mampu yang memerlukan kendaraan ketika akan melakukan pengobatan dapat berkoordinasi dengan puskesmas di wilayahnya untuk menggunakan mobil ambulans yang sudah tersedia di masing-masing puskesmas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021