Tenaga Ahli Pendamping Satgas COVID-19 Nasional/BNPB melakukan kunjunngan ke Kabupaten Tabanan, Sabtu, sedangkan kunjungan Tenaga Ahli Pendamping Satgas COVID-19 Nasional ke Kabupaten Klungkung pada Rabu (5/5) lalu.
Tenaga Ahli Pendamping Satgas COVID-19 Nasional/BNPB itu diwakili oleh I Nyoman Gede Agus Asrama. "Kedatangan kami dalam rangka pendampingan penguatan/pembentukan posko, mengidentifikasi situasi yang ada dan sumber daya yang tersedia serta melakukan diskusi untuk mengetahui kendala yang dihadapi di posko Satgas tingkat Kabupaten/Kota," katanya.
Baca juga: Tim Satgas pakar penanganan COVID-19 nasional awasi prokes di Badung
Menurut dia, berbagai kebijakan telah dikeluarkan Pemerintah untuk mengatasi pandemi, dan jurus pamungkas yang telah disampaikan oleh Kasatgas Doni Monardo adalah PPKM Mikro, karena virus ini hanya bisa dikendalikan oleh orang itu sendiri, karena yang membawa virus adalah orang.
"Penanganan di level terkecil melalui PPKM Mikro adalah hal yang paling tepat saat ini. Seperti Bali, tidak terkecuali di Tabanan melakukan PPKM Mikro berbasis Banjar Dinas ataupun Banjar Adat," katanya.
Sementara itu, Sekda Tabanan I Gede Susila mengatakan pelaksanaan PPKM Mikro di Kabupaten telah dioptimalkan melalui berbagai upaya, yakni mulai kesiapan Satgas, tim kesehatan maupun sosialisasi ke masyarakat serta secara rutin melakukan rapat evaluasi, hingga mempercepat pelaksanaan vaksinasi ke masyarakat.
"Rapat koordinasi Satgas kita rutin yang dipimpin langsung Bapak Bupati. Semuanya ini tentu dalam rangka pengendalian COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Satgas Penanganan COVID-19 Nasional temukan dua desa "bebas" COVID-19 di Buleleng
Pihaknya melakukan audit, baik internal maupun eksternal, oleh Badan pemeriksa yakni Inspektorat Tabanan. Tim Satgas Kabupaten Tabanan telah sesuai dengan regulasi yang ada, baik dari surat edaran Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten yang telah diterjemahkan dalam surat edaran Bupati.
"Hal ini telah kita lakukan sebagai dasar kita melangkah dalam menangani COVID-19 ini di Kabupaten Tabanan. Kita berkeinginan untuk mempercepat pengendalian pandemi ini," katanya.
Diterima Bupati Klungkung
Dalam kunjungan ke Kabupaten Klungkung (5/5), Tenaga Ahli Pendamping Satgas COVID-19 Nasional/BNPB diterima oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.
Tenaga Ahli Pendamping Satgas COVID-19 Nasional, I Nyoman Gde Agus Asrama mengatakan pihaknya melakukan kunjungan untuk melakukan kajian operasional penguatan/pembentukan posko di 128 kabupaten/kota di wilayah PPKM Mikro meliputi tujuh provinsi Jawa-Bali, termasuk pendampingan penguatan/pembentukan posko.
Baca juga: Satgas COVID-19 Bali kunjungi Posko PPKM skala mikro di Denpasar
Kunjungan ini juga untuk mengidentifikasi situasi yang ada dan sumber daya yang tersedia, serta melakukan diskusi untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh posko satgas di tingkat kabupaten/kota.
"Saya mengapresiasi Pemkab Klungkung, Bapak Bupati menjadi contoh penerapan prokes dan pembentukan posko melibatkan desa adat, bahkan sampai ke banjar," ujarnya.
Agus Asrama menyebutkan, kasus COVID-19 hampir terjadi di seluruh dunia. WHO meminta pemerintah untuk optimal melakukan penanganan. "Perilaku masyarakat menjadi kunci utama dalam pencegahan penyebaran COVID-19, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Posko ini harus dioptimalkan dan pencegahan jangan sampai kendor," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Tenaga Ahli Pendamping Satgas COVID-19 Nasional/BNPB itu diwakili oleh I Nyoman Gede Agus Asrama. "Kedatangan kami dalam rangka pendampingan penguatan/pembentukan posko, mengidentifikasi situasi yang ada dan sumber daya yang tersedia serta melakukan diskusi untuk mengetahui kendala yang dihadapi di posko Satgas tingkat Kabupaten/Kota," katanya.
Baca juga: Tim Satgas pakar penanganan COVID-19 nasional awasi prokes di Badung
Menurut dia, berbagai kebijakan telah dikeluarkan Pemerintah untuk mengatasi pandemi, dan jurus pamungkas yang telah disampaikan oleh Kasatgas Doni Monardo adalah PPKM Mikro, karena virus ini hanya bisa dikendalikan oleh orang itu sendiri, karena yang membawa virus adalah orang.
"Penanganan di level terkecil melalui PPKM Mikro adalah hal yang paling tepat saat ini. Seperti Bali, tidak terkecuali di Tabanan melakukan PPKM Mikro berbasis Banjar Dinas ataupun Banjar Adat," katanya.
Sementara itu, Sekda Tabanan I Gede Susila mengatakan pelaksanaan PPKM Mikro di Kabupaten telah dioptimalkan melalui berbagai upaya, yakni mulai kesiapan Satgas, tim kesehatan maupun sosialisasi ke masyarakat serta secara rutin melakukan rapat evaluasi, hingga mempercepat pelaksanaan vaksinasi ke masyarakat.
"Rapat koordinasi Satgas kita rutin yang dipimpin langsung Bapak Bupati. Semuanya ini tentu dalam rangka pengendalian COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Satgas Penanganan COVID-19 Nasional temukan dua desa "bebas" COVID-19 di Buleleng
Pihaknya melakukan audit, baik internal maupun eksternal, oleh Badan pemeriksa yakni Inspektorat Tabanan. Tim Satgas Kabupaten Tabanan telah sesuai dengan regulasi yang ada, baik dari surat edaran Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten yang telah diterjemahkan dalam surat edaran Bupati.
"Hal ini telah kita lakukan sebagai dasar kita melangkah dalam menangani COVID-19 ini di Kabupaten Tabanan. Kita berkeinginan untuk mempercepat pengendalian pandemi ini," katanya.
Diterima Bupati Klungkung
Dalam kunjungan ke Kabupaten Klungkung (5/5), Tenaga Ahli Pendamping Satgas COVID-19 Nasional/BNPB diterima oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.
Tenaga Ahli Pendamping Satgas COVID-19 Nasional, I Nyoman Gde Agus Asrama mengatakan pihaknya melakukan kunjungan untuk melakukan kajian operasional penguatan/pembentukan posko di 128 kabupaten/kota di wilayah PPKM Mikro meliputi tujuh provinsi Jawa-Bali, termasuk pendampingan penguatan/pembentukan posko.
Baca juga: Satgas COVID-19 Bali kunjungi Posko PPKM skala mikro di Denpasar
Kunjungan ini juga untuk mengidentifikasi situasi yang ada dan sumber daya yang tersedia, serta melakukan diskusi untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh posko satgas di tingkat kabupaten/kota.
"Saya mengapresiasi Pemkab Klungkung, Bapak Bupati menjadi contoh penerapan prokes dan pembentukan posko melibatkan desa adat, bahkan sampai ke banjar," ujarnya.
Agus Asrama menyebutkan, kasus COVID-19 hampir terjadi di seluruh dunia. WHO meminta pemerintah untuk optimal melakukan penanganan. "Perilaku masyarakat menjadi kunci utama dalam pencegahan penyebaran COVID-19, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Posko ini harus dioptimalkan dan pencegahan jangan sampai kendor," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021