Nusa Dua (Antara Bali) - Provinsi Bali menjadi salah satu target pasar gelap narkoba yang dilakukan sindikat narkotika internasional.

"Peredaran narkoba yang meningkat pada tahun 2011 yakni di Jakarta, Bali, dan Riau. Hasil itu kami dapatkan berdasarkan penelitian Pusat Pendidikan Kesehatan Universitas Indonesia bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN)," kata Deputi Pemberantasan BNN, Benny J. Mamoto, di Nusa Dua, Selasa.

Selain penelitian, hasil tersebut juga didapatkan dari operasi instansinya yang menunjukkan sindikat internasional narkotika beroperasi cukup intensif di daerah tersebut.

Sementara itu Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BNN, Sumirat Dwiyanto mengatakan bahwa banyaknya wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berlibur di Pulau Dewata menjadikannya sebagai pasar potensial perdagangan narkotika.

"Banyak wisatawan berlibur pastinya juga menginginkan 'hiburan' lain seperti narkoba yang biasanya dilakukan di tempat-tempat hiburan atau di rumah-rumah khusus," ucapnya.

Menurut dia setiap tahun di Indonesia lebih dari 15 ribu orang meninggal dunia akibat penyalahgunaan narkotika atau mencapai hingga 50 orang per hari.  
  
Meskipun demikian dari tahun ke tahun masih ada saja masyarakat atau warga negara asing yang ditangkap aparat berwenang membawa narkoba berbagai jenis di antaranya sabu-sabu, kokain, ekstasi, dan hasish.(DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012