Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyebutkan program Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM hingga kini telah diberikan kepada 8,6 juta pelaku dari target awal sebanyak 9,8 juta orang.
“Realisasi banpres produktif untuk usaha mikro saat ini dari anggaran Rp15,36 triliun untuk 12,8 juta pelaku usaha di target awal untuk penyaluran 9,8 juta ini sudah terealisir 88,11 persen atau 8,6 juta pelaku,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Teten memastikan pemerintah akan terus mengejar hingga Lebaran Idul Fitri tahun ini karena bantuan tersebut sangat berkaitan dengan kemampuan daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
“Kami akan terus kejar sampai lebaran karena ini saya kira berkaitan juga untuk kemampuan mendorong daya beli di masyarakat,” tegasnya.
Ia menjelaskan ekonomi UMKM mulai pulih sejalan dengan membaiknya konsumsi rumah tangga dan pemerintah dari triwulan IV-2020 ke triwulan I-2021.
Konsumsi rumah tangga naik dari minus 3,61 persen di triwulan IV-2020 menjadi minus 2,23 persen di triwulan I-2021 sedangkan konsumsi pemerintah dari 1,76 persen di triwulan IV-2020 menjadi 2,96 persen di triwulan I-2021.
Ia pun mengatakan pemerintah melanjutkan subsidi bunga yang dinilai sudah tepat untuk memastikan UMKM tidak terjun bebas, bertahan, dan mulai pulih sejalan dengan membaiknya daya beli tersebut.
Ia menambahkan, pada tahun ini pemerintah juga memberikan dukungan akses pembiayaan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan target Rp250 triliun yang ditingkatkan menjadi Rp285 triliun.
Baca juga: Bali minta pusat kasih kewenangan validasi penerima bantuan usaha mikro
“Untuk relaksasi subsidi bunga tambahan 3% persen jadi suku bunga KUR sampai akhir Desember 2021 sebesar 3 persen,” katanya.
Teten mengatakan sampai 5 Mei 2021 KUR telah terealisasi sebesar Rp83,57 triliun kepada 2,29 juta debitur.
“KUR super mikro, mikro, kecil dan TKI,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan realisasi penundaan angsuran pokok per 3 Mei 2021 diberikan kepada 1,79 juta debitur dengan baki debet Rp70,53 triliun.
Ia merinci untuk realisasi relaksasi KUR per 3 Mei 2021 meliputi perpanjangan jangka waktu uang diberikan kepada 1,51 juta debitur dengan baki debet Rp47,51 triliun dan penambahan limit plafon KUR diberikan kepada 16 debitur dengan baki debet Rp2,49 miliar.
Baca juga: 29.979 UMKM di Badung daftar jadi calon penerima BPUM
“Perpanjangan subsidi KUR 3 persen sampai Desember,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
“Realisasi banpres produktif untuk usaha mikro saat ini dari anggaran Rp15,36 triliun untuk 12,8 juta pelaku usaha di target awal untuk penyaluran 9,8 juta ini sudah terealisir 88,11 persen atau 8,6 juta pelaku,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Teten memastikan pemerintah akan terus mengejar hingga Lebaran Idul Fitri tahun ini karena bantuan tersebut sangat berkaitan dengan kemampuan daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
“Kami akan terus kejar sampai lebaran karena ini saya kira berkaitan juga untuk kemampuan mendorong daya beli di masyarakat,” tegasnya.
Ia menjelaskan ekonomi UMKM mulai pulih sejalan dengan membaiknya konsumsi rumah tangga dan pemerintah dari triwulan IV-2020 ke triwulan I-2021.
Konsumsi rumah tangga naik dari minus 3,61 persen di triwulan IV-2020 menjadi minus 2,23 persen di triwulan I-2021 sedangkan konsumsi pemerintah dari 1,76 persen di triwulan IV-2020 menjadi 2,96 persen di triwulan I-2021.
Ia pun mengatakan pemerintah melanjutkan subsidi bunga yang dinilai sudah tepat untuk memastikan UMKM tidak terjun bebas, bertahan, dan mulai pulih sejalan dengan membaiknya daya beli tersebut.
Ia menambahkan, pada tahun ini pemerintah juga memberikan dukungan akses pembiayaan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan target Rp250 triliun yang ditingkatkan menjadi Rp285 triliun.
Baca juga: Bali minta pusat kasih kewenangan validasi penerima bantuan usaha mikro
“Untuk relaksasi subsidi bunga tambahan 3% persen jadi suku bunga KUR sampai akhir Desember 2021 sebesar 3 persen,” katanya.
Teten mengatakan sampai 5 Mei 2021 KUR telah terealisasi sebesar Rp83,57 triliun kepada 2,29 juta debitur.
“KUR super mikro, mikro, kecil dan TKI,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan realisasi penundaan angsuran pokok per 3 Mei 2021 diberikan kepada 1,79 juta debitur dengan baki debet Rp70,53 triliun.
Ia merinci untuk realisasi relaksasi KUR per 3 Mei 2021 meliputi perpanjangan jangka waktu uang diberikan kepada 1,51 juta debitur dengan baki debet Rp47,51 triliun dan penambahan limit plafon KUR diberikan kepada 16 debitur dengan baki debet Rp2,49 miliar.
Baca juga: 29.979 UMKM di Badung daftar jadi calon penerima BPUM
“Perpanjangan subsidi KUR 3 persen sampai Desember,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021