Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mendukung kegiatan Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah yang rencananya diselenggarakan di kawasan Benoa oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Badung, kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan budaya ini. Semoga mampu membangkitkan kembali budaya dan kearifan lokal di masing-masing daerah, " ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangan Humas Pemkab Badung yang diterima di Mangupura, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan terkait dengan jalur rempah tersebut mengingatkan bangsa tentang kekayaan Indonesia terhadap rempah-rempah yang sudah ada sebelum zaman penjajahan.
Baca juga: Ari Dwipayana dukung Bali jadi "benchmarking" pengelolaan cagar budaya
Kegiatan itu direncanakan pada Agustus hingga Oktober 2021, seiring dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2021 dan berakhir pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021.
Pihaknya juga mendukung pameran rempah dan gelar budaya sebagai rangkaian kegiatan tersebut karena para peserta direncanakan juga berkunjung ke objek wisata Uluwatu sebagai tempat wisata yang komplit dengan menyajikan budaya dan rekreasi.
"Pada prinsipnya kami setuju, karena kegiatan ini sebagai upaya merawat Bumi dan pelestarian alam serta lingkungan," katanya.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud dan Ristek Restu Gunawan menjelaskan dalam rangka memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, Dirjen Kebudayaan merancang kegiatan Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah, yang merupakan kolaborasi bersama TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Dewaruci.
Baca juga: Seniman Bali juarai "Kompetisi Kreasi Tari Nusantara III - 2021" di Wisma ANTARA
Rute pelayaran mulai dari Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Tanjung Uban, Belawan Lhokseumawe, Padang Banten, Tanjung Priok, Semarang, Benoa, dan berakhir di Surabaya.
"Rencana peserta jalur rempah akan melalui 13 pelabuhan dan rencananya tiba di Bali pada 22 Oktober 2021. Di sini akan ada festival seni, pameran kuliner, rerempahan dan seminar. Peserta juga akan berkunjung ke Uluwatu," ungkapnya.
Ia berharap, kegiatan tersebut menjadi wadah pertemuan pelaku budaya lintas daerah, wahana diplomasi, serta kampanye untuk mengangkat kembali sejarah peradaban Nusantara dan kearifan lokal setiap daerah.
"Untuk itu kami harapkan dukungan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota akan turut menentukan kesuksesan dari kegiatan ini," ujar Restu Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Badung, kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan budaya ini. Semoga mampu membangkitkan kembali budaya dan kearifan lokal di masing-masing daerah, " ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangan Humas Pemkab Badung yang diterima di Mangupura, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan terkait dengan jalur rempah tersebut mengingatkan bangsa tentang kekayaan Indonesia terhadap rempah-rempah yang sudah ada sebelum zaman penjajahan.
Baca juga: Ari Dwipayana dukung Bali jadi "benchmarking" pengelolaan cagar budaya
Kegiatan itu direncanakan pada Agustus hingga Oktober 2021, seiring dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2021 dan berakhir pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021.
Pihaknya juga mendukung pameran rempah dan gelar budaya sebagai rangkaian kegiatan tersebut karena para peserta direncanakan juga berkunjung ke objek wisata Uluwatu sebagai tempat wisata yang komplit dengan menyajikan budaya dan rekreasi.
"Pada prinsipnya kami setuju, karena kegiatan ini sebagai upaya merawat Bumi dan pelestarian alam serta lingkungan," katanya.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud dan Ristek Restu Gunawan menjelaskan dalam rangka memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, Dirjen Kebudayaan merancang kegiatan Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah, yang merupakan kolaborasi bersama TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Dewaruci.
Baca juga: Seniman Bali juarai "Kompetisi Kreasi Tari Nusantara III - 2021" di Wisma ANTARA
Rute pelayaran mulai dari Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Tanjung Uban, Belawan Lhokseumawe, Padang Banten, Tanjung Priok, Semarang, Benoa, dan berakhir di Surabaya.
"Rencana peserta jalur rempah akan melalui 13 pelabuhan dan rencananya tiba di Bali pada 22 Oktober 2021. Di sini akan ada festival seni, pameran kuliner, rerempahan dan seminar. Peserta juga akan berkunjung ke Uluwatu," ungkapnya.
Ia berharap, kegiatan tersebut menjadi wadah pertemuan pelaku budaya lintas daerah, wahana diplomasi, serta kampanye untuk mengangkat kembali sejarah peradaban Nusantara dan kearifan lokal setiap daerah.
"Untuk itu kami harapkan dukungan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota akan turut menentukan kesuksesan dari kegiatan ini," ujar Restu Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021