Jajaran Polresta Denpasar menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Denpasar, Bali, dan instansi untuk mempersiapkan pengamanan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijrah saat pandemi COVID-19 masih menyebar.

Rakor juga dihadiri oleh Wakil Kepala Polresta Denpasar, AKBP Wayan Jiartana, Perwakilan Dandim 1611 Badung serta instansi terkait lainnya dan tokoh masyarakat di Kota Denpasar, Jumat.

Baca juga: Bali perketat dokumen perjalanan di pintu masuk

Rapat koordinasi (rakor) mengusung tema “Ops Ketupat Agung 2021” membahas beragam upaya untuk menjamin dan menciptakan rasa aman, nyaman serta keselamatan masyarakat, terutama umat muslim dalam menyambut, menjalankan dan setelah bulan Suci Ramadhan.

Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dan komunikasi bersama desa/kelurahan se-Kota Denpasar. Selain itu pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk mencegah dan memberantas tindakan kejahatan serta penyakit masyarakat.

Pemerintah Kota Denpasar siap bersinergi dengan TNI/Polri untuk bersama-sama menciptakan kondisi yang aman, terkendali dan kondusif.

"Kami juga sudah melaksanakan rakor dengan perbekel dan lurah untuk siap siaga dalam menghadapi bulan Ramadan serta kami juga siap menerjunkan personel dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk bersama dengan Polresta melakukan upaya preventif dan represif,” ujarnya.

Baca juga: Ratusan santri asal Bali pulang melalui Terminal Mengwi-Badung (video)

Dalam kesempatan itu, Wakapolresta Denpasar, AKBP Wayan Jiartana mengatakan pelaksanaan lebaran tahun ini sedikit berbeda dengan tahun lalu. Kebijakan peniadaan mudik menjadi salah satu topik yang sangat penting dilaksanakan.

Rakor ini digelar untuk menyamakan persepsi dan membuat kesepakatan bersama dalam menghadapi bulan Ramadan mengingat klaster penyebaran kasus COVID-19 pasca-hari raya sangat tinggi.

“Kita bersama-sama menjaga Ramadan agar bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman tanpa gangguan apa pun, meskipun ditiadakannya mudik lebaran kita harus tetap antisipasi karena kemungkinan beberapa masyarakat masih membangkang," ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat serta instansi terkait untuk memberantas segala bentuk penyakit masyarakat, serta memperketat pengamanan dan sosialisasi.

“Bila masyarakat melihat adanya penyakit masyarakat, bisa melapor langsung agar segera ditindaklanjuti. Kami tidak bisa menuntaskan semuanya tanpa dukungan masyarakat. Ayo bersama berantas penyakit masyarakat agar Ramadhan tetap kondusif dan terhindar dari klaster penyebaran COVID-19,” ujarnya.

Baca juga: Ombudsman Bali buka Posko Pengaduan THR Idul Fitri 2021

Sementara itu, Kepala Bagian Ops Polresta Denpasar Kompol I Gede Ganefo, memaparkan tentang perkiraan ancaman, target kegiatan, upaya preventif dan represif, serta rekomendasi menjelang, selama, dan setelah bulan suci Ramadhan. Upaya preventif dan represif yang dilakukan di antaranya pembentukan tiga pos pantau, posko terpadu serta meningkatkan jumlah personel pengawasan .

“Ada tiga tahapan yang dilaksanakan yakni pra-operasi atau sebelum lebaran, hari H, dan paska operasi atau setelah lebaran (arus balik). Sedangkan pos pemantauan dilaksanakan di tiga titik yakni Pos Uma Anyar, Pelabuhan Benoa dan Bandara Ngurah Rai," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021