Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak para perajin di Pulau Dewata agar turut melestarikan kain tenun endek yang merupakan warisan leluhur.
"Saat ini semakin banyak produksi kain tenun tiruan, menjadikan harga endek jatuh dan kualitas yang tidak sesuai dengan kerajinan daerah Bali yang pada zamannya memiliki kualitas tinggi," kata Putri Koster di Gedung Widyasabha Universitas Udayana, Badung, Jumat.
Baca juga: Gubernur Koster resmikan penggunaan kain tenun endek setiap Selasa
Oleh karena itu, dalam acara "Gebyar Wirausaha Muda Menuju IKM/ UMKM Unggul dan Mandiri" itu, dia meminta perajin Bali ikut bertanggung jawab dalam pelestarian, bukan hanya mengutamakan perkembangan tenun secara bisnis saja.
Di saat kondisi pandemi yang belum berakhir ini, dia meminta kepada pelaku IKM/ UMKM untuk lebih kreatif memanfaatkan peluang yang ada sekaligus menguasai informasi teknologi dalam melakukan promosi.
"Peran kami sebagai Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali adalah memberikan peluang dan menjembatani pelaku IKM dan UMKM di Bali, karena di masa pandemi ini kita tidak boleh diam, harus bergerak terus namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," ujar istri Gubernur Bali itu.
Baca juga: Dubes India jajaki kerja sama dengan UMKM Gianyar
Salah satu peluang yang diberikan Dekranasda Bali kepada perajin atau pelaku IKM/UMKM diantaranya dengan membuka pameran kerajinan yang bergandengan dengan CEO Bali Mall dalam bentuk e-market place sekaligus mengajak Bank BPD Bali bekerja sama dalam upaya menyiapkan peluang dari segi permodalan dan sistem pembayaran non-tunai.
Sementara itu, pihak akademisi pun memperhatikan agar perajin IKM/ UKM Bali, terkait perubahan yang dari hari ke hari semakin menurun kualitasnya akibat semakin beralihnya penggunaan bahan.
Dalam gebyar wirausaha muda yang dilaksanakan secara hibrid ini, melibatkan perajin dan juga mahasiswa yang tergabung ke dalam unit kegiatan mahasiswa kewirausahaan, diisi dengan pameran yang melibatkan lima perajin UMKM Bali, dua UMKM binaan Bank BPD, dan juga dari pihak Universitas Udayana.
Pada kesempatan ini, Putri Koster pun mengajak pihak akedemisi untuk membuat segitiga sama sisi (pariwisata, pertanian dan UMKM Bali) yang berdiri sama kuat dan saling menopang, apabila ada satu terpuruk maka yang dua masih bisa menopang.
Baca juga: Tenun Endek, SE Gubernur atau pelestarian budaya
Rektor Universitas Udayana Anak Agung Raka Sudewi menambahkan, pihaknya sangat mendukung upaya pelestarian warisan leluhur dengan melibatkan dan menanamkan keahlian sejak dini kepada generasi muda.
Melalui gebyar wirausaha muda menuju IKM/ UMKM unggul dan mandiri ini diharapkan mampu membangkitkan pemahaman bahwa pentingnya upaya menggerakkan atau mengolah kemampuan dalam menciptakan kreasi karya seni sehingga mampu memperkaya khasanah budaya yang ada.
Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman dan rasa "jengah" atau tertantang bagi generasi muda untuk turut berperan aktif melestarikan warisan leluhur.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Saat ini semakin banyak produksi kain tenun tiruan, menjadikan harga endek jatuh dan kualitas yang tidak sesuai dengan kerajinan daerah Bali yang pada zamannya memiliki kualitas tinggi," kata Putri Koster di Gedung Widyasabha Universitas Udayana, Badung, Jumat.
Baca juga: Gubernur Koster resmikan penggunaan kain tenun endek setiap Selasa
Oleh karena itu, dalam acara "Gebyar Wirausaha Muda Menuju IKM/ UMKM Unggul dan Mandiri" itu, dia meminta perajin Bali ikut bertanggung jawab dalam pelestarian, bukan hanya mengutamakan perkembangan tenun secara bisnis saja.
Di saat kondisi pandemi yang belum berakhir ini, dia meminta kepada pelaku IKM/ UMKM untuk lebih kreatif memanfaatkan peluang yang ada sekaligus menguasai informasi teknologi dalam melakukan promosi.
"Peran kami sebagai Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali adalah memberikan peluang dan menjembatani pelaku IKM dan UMKM di Bali, karena di masa pandemi ini kita tidak boleh diam, harus bergerak terus namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," ujar istri Gubernur Bali itu.
Baca juga: Dubes India jajaki kerja sama dengan UMKM Gianyar
Salah satu peluang yang diberikan Dekranasda Bali kepada perajin atau pelaku IKM/UMKM diantaranya dengan membuka pameran kerajinan yang bergandengan dengan CEO Bali Mall dalam bentuk e-market place sekaligus mengajak Bank BPD Bali bekerja sama dalam upaya menyiapkan peluang dari segi permodalan dan sistem pembayaran non-tunai.
Sementara itu, pihak akademisi pun memperhatikan agar perajin IKM/ UKM Bali, terkait perubahan yang dari hari ke hari semakin menurun kualitasnya akibat semakin beralihnya penggunaan bahan.
Dalam gebyar wirausaha muda yang dilaksanakan secara hibrid ini, melibatkan perajin dan juga mahasiswa yang tergabung ke dalam unit kegiatan mahasiswa kewirausahaan, diisi dengan pameran yang melibatkan lima perajin UMKM Bali, dua UMKM binaan Bank BPD, dan juga dari pihak Universitas Udayana.
Pada kesempatan ini, Putri Koster pun mengajak pihak akedemisi untuk membuat segitiga sama sisi (pariwisata, pertanian dan UMKM Bali) yang berdiri sama kuat dan saling menopang, apabila ada satu terpuruk maka yang dua masih bisa menopang.
Baca juga: Tenun Endek, SE Gubernur atau pelestarian budaya
Rektor Universitas Udayana Anak Agung Raka Sudewi menambahkan, pihaknya sangat mendukung upaya pelestarian warisan leluhur dengan melibatkan dan menanamkan keahlian sejak dini kepada generasi muda.
Melalui gebyar wirausaha muda menuju IKM/ UMKM unggul dan mandiri ini diharapkan mampu membangkitkan pemahaman bahwa pentingnya upaya menggerakkan atau mengolah kemampuan dalam menciptakan kreasi karya seni sehingga mampu memperkaya khasanah budaya yang ada.
Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman dan rasa "jengah" atau tertantang bagi generasi muda untuk turut berperan aktif melestarikan warisan leluhur.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021