Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah pedagang kain di Jalan Sulawesi, Denpasar, mengaku belum mendapatkan pemberitahuan atau sosialisasi akan adanya pengerjaan proyel gedung parkir bawah tanah di kawasan tersebut.
Abas, pemilik toko di Jalan Sulawesi Denpasar, Senin mengaku, pihaknya belum mendapat sosialisasi akan ada proyek parkir bawah tanah di jalan tersebut. "Sampai saat ini saya belum ada sosialisasi kepada pemilik toko. Memang saya sepintas dengar akan ada proyek tempat parkir bawah tanah di sini," katanya.
Sesuai kontrak, pemenang tender proyek tersebut adalah PT Sekar Kedaton Nusantara, Surabaya, namun hingga kini belum ada tanda-tanda akan proyek digarap dengan dana mencapai sekitar Rp6,6 miliar itu.
Abas mengatakan, jika akan ada proyek semestinya ada sosialisasi kepada toko di sekitar jalan yang dijadikan lokasi proyek pembangunan tersebut.
"Kami para pedagang semestinya diberitahukan jauh-jauh hari sebelumnya. Apalagi saat ini saya sedang merenovasi toko. Kalau saya tahu dari sebelumnya ada proyek seperti ini, saya akan menunda renovasi toko saya," kata Abas mengeluh.
Terkait pernyataan pedagang tersebut, Kepala Dinas Tata Ruang dan Perumahan (DTRP) Kota Denpasar Kadek Kusuma Diputra mengaku sudah menyerahkan soal sosialisasi terhadap pedagang kepada Dirut PD Pasar Kota Denpasar. Namun demikian, masalah pengalihan arus dan teknis proyek masih akan dirapatkan Selasa. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Abas, pemilik toko di Jalan Sulawesi Denpasar, Senin mengaku, pihaknya belum mendapat sosialisasi akan ada proyek parkir bawah tanah di jalan tersebut. "Sampai saat ini saya belum ada sosialisasi kepada pemilik toko. Memang saya sepintas dengar akan ada proyek tempat parkir bawah tanah di sini," katanya.
Sesuai kontrak, pemenang tender proyek tersebut adalah PT Sekar Kedaton Nusantara, Surabaya, namun hingga kini belum ada tanda-tanda akan proyek digarap dengan dana mencapai sekitar Rp6,6 miliar itu.
Abas mengatakan, jika akan ada proyek semestinya ada sosialisasi kepada toko di sekitar jalan yang dijadikan lokasi proyek pembangunan tersebut.
"Kami para pedagang semestinya diberitahukan jauh-jauh hari sebelumnya. Apalagi saat ini saya sedang merenovasi toko. Kalau saya tahu dari sebelumnya ada proyek seperti ini, saya akan menunda renovasi toko saya," kata Abas mengeluh.
Terkait pernyataan pedagang tersebut, Kepala Dinas Tata Ruang dan Perumahan (DTRP) Kota Denpasar Kadek Kusuma Diputra mengaku sudah menyerahkan soal sosialisasi terhadap pedagang kepada Dirut PD Pasar Kota Denpasar. Namun demikian, masalah pengalihan arus dan teknis proyek masih akan dirapatkan Selasa. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012