Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, Bali menyebutkan terjadi penambahan jumlah pasien sembuh 139 orang dari 1.062 pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan dan rumah singgah di daerah itu.
"Tercatat hari ini ada penambahan pasien sembuh sebanyak 139 pasien. Namun, di sisi lain juga terjadi kasus terpapar COVID-19 sebanyak 34 orang," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan kasus COVID-19 dalam sepekan lalu terjadi lonjakan cukup tinggi di Bali, termasuk Kota Denpasar. Bahkan, dalam pekan ini juga ada dua pasien meninggal dunia.
Terkait kasus meninggal dunia pasien pertama, kata dia, diketahui seorang laki-laki berusia 59 tahun dengan status domisili di Desa Pemogan. Pasien dinyatakan positif COVID-19 pada 21 Januari 2021 dan dinyatakan meninggal 5 Februari 2021. Pasien kedua seorang perempuan usia 31 tahun dengan status domisili di Kelurahan Peguyangan. Pasien dinyatakan positif COVID-19 pada 26 Januari 2021 dan dinyatakan meninggal 6 Februari 2021.
"Dengan kasus tersebut agar semua waspada. Titik-titik lengah telah menyebabkan tingkat kasus COVID-19 di Denpasar meningkat drastis, tanpa disadari peningkatan ini jauh berbahaya dari rata-rata angka COVID-19 tahun 2020," ujarnya.
Dewa Rai mengatakan berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung penurunan zona risiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian. Oleh karena itu, bagi desa/kelurahan yang mengalami lonjakan kasus akan mendapat perhatian serius Satgas COVID-19 Kota Denpasar lewat pendampingan yang dikoordinir oleh camat.
Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan menggunakan mobil keliling dilengkapi pengeras suara, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan wilayah secara terpadu.
Dia juga mengajak masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, karena tren peningkatan kasus yang diiringi dengan menurunnya angka kesembuhan akan berpengaruh pada ketersediaan ruang isolasi dan perawatan.
"Mohon kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas, hindari pulang kampung dan melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk meminimalisir klaster keluarga, hal ini mengingat tingkat hunian isolasi dan ICU yang terus meningkat berpengaruh kepada kesediaan ruang rawat," ujarnya.
Terkait dengan upaya menekan angka kematian akibat COVID-19, satgas mengimbau masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau yang berada pada usia rentan lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Berdasarkan data, secara akumulatif kasus positif tercatat 8.264 kasus, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Denpasar mencapai 7.051 orang (85,32 persen), meninggal dunia 151 orang (1,83 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan 1.062 orang (12,85 persen).
Dewa Rai kembali mengingatkan semua pihak berpartisipasi mencegah penularan COVID-19 agar tidak semakin meluas.
"Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan wajib mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, selain itu mari bersama terapkan 3M (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Tercatat hari ini ada penambahan pasien sembuh sebanyak 139 pasien. Namun, di sisi lain juga terjadi kasus terpapar COVID-19 sebanyak 34 orang," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan kasus COVID-19 dalam sepekan lalu terjadi lonjakan cukup tinggi di Bali, termasuk Kota Denpasar. Bahkan, dalam pekan ini juga ada dua pasien meninggal dunia.
Terkait kasus meninggal dunia pasien pertama, kata dia, diketahui seorang laki-laki berusia 59 tahun dengan status domisili di Desa Pemogan. Pasien dinyatakan positif COVID-19 pada 21 Januari 2021 dan dinyatakan meninggal 5 Februari 2021. Pasien kedua seorang perempuan usia 31 tahun dengan status domisili di Kelurahan Peguyangan. Pasien dinyatakan positif COVID-19 pada 26 Januari 2021 dan dinyatakan meninggal 6 Februari 2021.
"Dengan kasus tersebut agar semua waspada. Titik-titik lengah telah menyebabkan tingkat kasus COVID-19 di Denpasar meningkat drastis, tanpa disadari peningkatan ini jauh berbahaya dari rata-rata angka COVID-19 tahun 2020," ujarnya.
Dewa Rai mengatakan berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung penurunan zona risiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian. Oleh karena itu, bagi desa/kelurahan yang mengalami lonjakan kasus akan mendapat perhatian serius Satgas COVID-19 Kota Denpasar lewat pendampingan yang dikoordinir oleh camat.
Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan menggunakan mobil keliling dilengkapi pengeras suara, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan wilayah secara terpadu.
Dia juga mengajak masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, karena tren peningkatan kasus yang diiringi dengan menurunnya angka kesembuhan akan berpengaruh pada ketersediaan ruang isolasi dan perawatan.
"Mohon kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas, hindari pulang kampung dan melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk meminimalisir klaster keluarga, hal ini mengingat tingkat hunian isolasi dan ICU yang terus meningkat berpengaruh kepada kesediaan ruang rawat," ujarnya.
Terkait dengan upaya menekan angka kematian akibat COVID-19, satgas mengimbau masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau yang berada pada usia rentan lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Berdasarkan data, secara akumulatif kasus positif tercatat 8.264 kasus, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Denpasar mencapai 7.051 orang (85,32 persen), meninggal dunia 151 orang (1,83 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan 1.062 orang (12,85 persen).
Dewa Rai kembali mengingatkan semua pihak berpartisipasi mencegah penularan COVID-19 agar tidak semakin meluas.
"Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan wajib mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, selain itu mari bersama terapkan 3M (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021