Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, berkomitmen untuk dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur bidang kesehatan berupa Puskesmas induk untuk wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
"Kami akan terus berproses untuk mewujudkan infrastruktur kesehatan di Kuta Selatan. Karena ini sudah menjadi wacana dari dulu dan mudah-mudahan dapat terlaksana dengan baik," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Jumat.
Baca juga: Pemkab Badung fokuskan tiga hal untuk bangun desa
Saat ini, katanya, di wilayah Kuta Selatan hanya terdapat satu Puskesmas induk sedangkan apabila melihat demografi wilayah dan penduduk, idealnya wilayah Kuta Selatan itu memiliki tiga Puskesmas induk dan satu rumah sakit
Untuk itu, Pemkab Badung berkomitmen dalam waktu dekat membangun Puskesmas induk guna meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kuta Selatan.
"Memang infrastruktur sektor kesehatan di Kuta Selatan, masih minim khususnya infrastruktur Puskesmas induk. Secara demografis di Kuta Selatan, untuk layanan Puskesmas induk kami butuh tiga buah. Sementara ini hanya ada satu di Desa Adat Peminge," katanya.
Baca juga: Badung mulai siapkan penyusunan RPJMD tahun 2021-2026
Wabup Suiasa juga telah turun ke lapangan meninjau lahan rencana pembangunan Puskesmas yang merupakan fasilitas sosial dari Perumahan Permata Nusa Dua di Kelurahan Benoa. Pihaknya akan mengambil langkah cepat untuk segera membangun Puskesmas induk yang baru.
Terkait lahan dengan luas sekitar 34 are dengan lokasi yang cukup representatif tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
"Kami kira lahannya cocok, nanti kami bicarakan lebih lanjut karena lahan ini masih merupakan Hak Pengelolaan (HPL) dari ITDC, perlu kami komunikasikan agar tidak ada permasalahan dan tempat ini dapat dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur kesehatan," ungkap Wabup Suiasa.
Baca juga: Sekda Badung ingatkan integritas kelola hibah pariwisata
Ia menambahkan, sebenarnya pihaknya juga telah melakukan komunikasi secara lisan dan pada dasarnya tidak ada permasalahan yang prinsip serta tinggal dilaksanakan secara administratif.
"Ini on the track akan diselesaikan, sehingga fasilitas sosial ini nanti sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Secara administratif kami akan selesaikan dan kami pastikan tempat ini sangat relevan dibangun Puskesmas Induk Kuta Selatan," ujar Wabup Suiasa.
Apabila secara administrasi selesai, menurutnya akan segera disusun Detail Engineering Design (DED) untuk proyek tersebut pada anggaran perubahan tahun 2021. Selanjutnya pada tahun 2022, atau paling lambat tahun 2023 dapat dilakukan pembangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kami akan terus berproses untuk mewujudkan infrastruktur kesehatan di Kuta Selatan. Karena ini sudah menjadi wacana dari dulu dan mudah-mudahan dapat terlaksana dengan baik," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Jumat.
Baca juga: Pemkab Badung fokuskan tiga hal untuk bangun desa
Saat ini, katanya, di wilayah Kuta Selatan hanya terdapat satu Puskesmas induk sedangkan apabila melihat demografi wilayah dan penduduk, idealnya wilayah Kuta Selatan itu memiliki tiga Puskesmas induk dan satu rumah sakit
Untuk itu, Pemkab Badung berkomitmen dalam waktu dekat membangun Puskesmas induk guna meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kuta Selatan.
"Memang infrastruktur sektor kesehatan di Kuta Selatan, masih minim khususnya infrastruktur Puskesmas induk. Secara demografis di Kuta Selatan, untuk layanan Puskesmas induk kami butuh tiga buah. Sementara ini hanya ada satu di Desa Adat Peminge," katanya.
Baca juga: Badung mulai siapkan penyusunan RPJMD tahun 2021-2026
Wabup Suiasa juga telah turun ke lapangan meninjau lahan rencana pembangunan Puskesmas yang merupakan fasilitas sosial dari Perumahan Permata Nusa Dua di Kelurahan Benoa. Pihaknya akan mengambil langkah cepat untuk segera membangun Puskesmas induk yang baru.
Terkait lahan dengan luas sekitar 34 are dengan lokasi yang cukup representatif tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
"Kami kira lahannya cocok, nanti kami bicarakan lebih lanjut karena lahan ini masih merupakan Hak Pengelolaan (HPL) dari ITDC, perlu kami komunikasikan agar tidak ada permasalahan dan tempat ini dapat dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur kesehatan," ungkap Wabup Suiasa.
Baca juga: Sekda Badung ingatkan integritas kelola hibah pariwisata
Ia menambahkan, sebenarnya pihaknya juga telah melakukan komunikasi secara lisan dan pada dasarnya tidak ada permasalahan yang prinsip serta tinggal dilaksanakan secara administratif.
"Ini on the track akan diselesaikan, sehingga fasilitas sosial ini nanti sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Secara administratif kami akan selesaikan dan kami pastikan tempat ini sangat relevan dibangun Puskesmas Induk Kuta Selatan," ujar Wabup Suiasa.
Apabila secara administrasi selesai, menurutnya akan segera disusun Detail Engineering Design (DED) untuk proyek tersebut pada anggaran perubahan tahun 2021. Selanjutnya pada tahun 2022, atau paling lambat tahun 2023 dapat dilakukan pembangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021