Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar menuntaskan operasi bentall (kelainan aorta pada jantung) pertama di Bali, dengan pasien seorang warga negara asing (WNA) asal Belanda, meskipun saat ini dalam situasi pandemi COVID-19.
 
"Pasien ini seorang laki-laki asing yang tinggal di Bali sudah lama, kemudian beliau memilih tempat ini untuk operasi dengan tingkat kesulitan cukup tinggi untuk operasi jantung. Biasanya hanya mengganti satu katup saja, kadang-kadang dua katup, tapi kali ini mengganti katup dan mengganti aorta sekalian, jadi ini suatu kebanggaan kita bisa menyelesaikannya," kata Ahli Bedah Toraks dan Kardiovaskular RSUP Sanglah dr. I Nyoman Semadi, di Denpasar, Bali, Jumat.

Baca juga: RSUP Sanglah Denpasar siapkan 13 tempat penyimpanan vaksin COVID-19
 
Ia menjelaskan operasi bentall adalah operasi yang dilakukan terhadap pasien yang mengalami kelainan pada katup aorta yang disertai dengan adanya dilatasi atau aneurisma pada aorta ascendens
 
Menurut dia, kasus yang ditangani RSUP Sanglah ini adalah kasus dengan aortik atau katup aorta yang mengalami kelainan, kemudian diikuti dengan aorta ascendens yang mengalami kelainan.
 
"Ini adalah satu kasus yang memang membutuhkan tindakan berbeda dengan penggantian katup biasa. Jadi ini mengganti katupnya dan juga mengganti aorta, itulah yang disebut dengan istilah operasi bentall.
 
Operasi Bentall terhadap warga Belanda yang dilakukan pada Selasa (5/1) lalu tersebut juga turut bekerja sama dengan Rumah Sakit Harapan Kita, dengan hasil yang baik hingga pasien sudah diizinkan untuk pulang, sembilan hari pasca operasi.
 
Baca juga: 2.874 tenaga kesehatan di RS Sanglah Bali bakal divaksinasi
 
Sementara itu, dokter anestesi Bedah Toraks dan Kardiovaskular RSUP Sanglah dr. I Komang Adhi Parama Harta mengatakan pasien asal Belanda tersebut sangat percaya untuk penanganannya dilakukan di RSUP Sanglah.
 
"Pasien bisa pulang pada hari ke sembilan pasca operasi. Nah, untuk operasi pembuluh darah otak atau bentall yang sangat kompleks seperti ini sudah termasuk cepat pengerjaannya. Di luar negeri bisa sampai dua hingga 10 bulan," katanya. 
 
Sedangkan untuk pengerjaannya dilakukan oleh 15 tenaga kesehatan. Untuk klaim biaya selama operasi, pasien asal Belanda ini ditanggung dengan asuransi asing yang sudah memenuhi keseluruhan pembiayaannya.

Baca juga: RS Sanglah sediakan 30-40 persen fasilitas tambahan untuk COVID-19
 
Ia menambahkan tidak menutup kemungkinan, RSUP Sanglah akan mencoba agar pemilik BPJS juga mendapat tanggungan ini. Hal ini bertujuan meringankan dan membantu masyarakat yang memang memiliki kelainan yang sama.
 
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021