Personel Polsek Payangan, Polres Gianyar, mengevakuasi satu korban jiwa meninggal, Kamis, akibat bangunan proyek senderan dengan ketinggian 7 meter yang tiba-tiba longsor saat para pekerja mulai melanjutkan pekerjaannya, sehabis istirahat.
"Dari 12 pekerja proyek tersebut yang menjadi korban tertimbun tiga pekerja, satu di antaranya tidak bisa diselamatkan, sementara yang dua pekerja selamat dari maut dan sudah diizinkan pulang," kata Kapolsek Payangan AKP I Wayan Tama, dalam siaran pers yang diterima dari Polres Gianyar.
Tebing yang longsor setinggi 7 meter tersebut milik l Gusti Ngurah Made Darmadi yang berlokasi di Banjar Peliatan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.
Korban yang meninggal itu bernama l Wayan Lebih, (60), dari Banjar Juga, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
"Korban yang selamat dari maut l Wayan Balik 45 Tahun asal Banjar Batuan Kaler Desa Batuan Kecamatan Sukawati dan l Wayan Cakra Gunawan 47 Tahun asal Banjar Juga Desa Mas Kecamatan Ubud," tambah Kapolsek Payangan.
Kronologi peristiwa itu, pada Kamis (14/1) sekitar pukul 13.00 wita, seluruh buruh yang berjumlah 12 orang, termasuk korban, baru saja selesai istirahat, lalu mereka melanjutkan pekerjaan proyek pembuatan senderan yang berlokasi di jurang/tebing tanah milik Ngurah Darmadi di wilayah Banjar Peliatan Desa Kelusa Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar,
"Belum ada beberapa menit pada saat bekerja, tiba-tiba tanah jurang/tebing yang tingginya sekitar tujuh meter longsor dan menimbun tiga orang pekerja antara lain I Wayan Lebih yang meninggal dunia (MD), I Wayan Balik yang tertimbun setengah badannya, dan I Nyoman Cakra yang juga tertimbun setengah badannya, dan yang lainnya berhasil menyelamatkan diri," tutur cerita Kapolsek Payangan AKP I Wayan Tama.
"Belum ada beberapa menit pada saat bekerja, tiba-tiba tanah jurang/tebing yang tingginya sekitar tujuh meter longsor dan menimbun tiga orang pekerja antara lain I Wayan Lebih yang meninggal dunia (MD), I Wayan Balik yang tertimbun setengah badannya, dan I Nyoman Cakra yang juga tertimbun setengah badannya, dan yang lainnya berhasil menyelamatkan diri," tutur cerita Kapolsek Payangan AKP I Wayan Tama.
Korban Wayan Balik dan I Nyoman Cakra berhasil diselamatkan dari timbunan tanah longsor oleh rekan-rekannya, sedangkan I Wayan Lebih (MD) tidak berhasil diselamatkan karena seluruh tubuhnya tertimbun longsoran tanah.
Selanjutnya salah satu buruh memanggil sopir alat berat untuk membantu menggali dan mengevakuasi korban yang tertimbun tanah longsor. Setelah dilakukan penggalian sekitar 30 menit menggunakan eskavator yang juga dibantu oleh masyarakat dan anggota Polsek Payangan, maka korban I Wayan Lebih berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dan langsung dibawa ke Puskesmas Payangan.
Sedangkan dua korban yang selamat I Wayan Balik dan I Nyoman Cakra dibawa ke Rumah Sakit Payangan.
Sedangkan dua korban yang selamat I Wayan Balik dan I Nyoman Cakra dibawa ke Rumah Sakit Payangan.
Apa yang menjadi penyebab longsornya tanah dan berapa kerugiannya masih dalam penyelidikan selanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021