Pemerintah Kota Denpasar, Provinsi Bali menargetkan tahap awal vaksinasi COVID-19 adalah tenaga kesehatan, baik tenaga kesehatan pemerintah maupun swasta dengan target sasaran saat ini berjumlah 14.152 orang dan diupayakan semua sasaran tersebut yang memenuhi persyaratan bisa diberi vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini, M.Kes saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu, mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kota Denpasar terdiri dari 11 puskesmas, RSU Wangaya dan RSUP yang memiliki tempat penyimpanan vaksin sesuai standar WHO dengan target tahap awal tenaga kesehatan di wilayah Kota Denpasar.
Di masing-masing fasilitas kesehatan tersebut sudah ada vaksinator dengan 32 orang vaksinator. "Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara bertahap, dan diharapkan ke depan semua masyarakat juga mendapatkan vaksinasi COVID-19," katanya.
Baca juga: UPT Instalasi Farmasi di Bali siapkan ruang untuk vaksin COVID-19
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (5/1) meminta kepala daerah untuk proaktif dalam mempersiapkan dan mensosialisasikan program vaksinasi yang akan dilakukan secara serentak di 34 provinsi, secara bertahap, mulai pekan depan.
"Para Kepala Daerah, agar betul-betul bisa mengatur supaya jangan sampai terjadi mis informasi, harus ada sosialisasi, ada tahapan dan sosialisasi yang harus disampaikan kepada masyarakat, agar tidak terjadi kegaduhan," kata Mendagri Tito.
Mendagri Tito juga meminta, kepala daerah untuk dapat menjawab pertanyaan publik terkait prioritas vaksinasi yang dilakukan terhadap 3 kelompok masyarakat seperti nakes dan pejabat publik serta tokoh agama. "Ini bagian dari upaya untuk meyakinkan publik bahwa vaksin aman," tandasnya.
Baca juga: Cegah COVID-19, Unair batasi aktivitas kampus selama dua pekan
"Penyuntikan perdana pada 13 Januari hari Rabu (13/1), itu nanti di tingkat pusat oleh Bapak Presiden Jokowi yang pertama menerima vaksin, beberapa menteri lain, pejabat tingkat pusat yang pimpinan Kementerian/Lembaga, usia di bawah 60 tahun, karena ini yang dari Sinovac, 18-59 tahun," ujarnya.
Selain data, Mendagri Tito juga meminta kepala daerah untuk mengatur jadwal maupun kesiapan teknis lainnya dalam program vaksinasi secara gratis ini. "Harus diatur jadwalnya pada saat penyuntikan, siapa yang ditarget, kemudian koordinasi dengan aparat keamanan, TNI/Polri, Satpol PP," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini, M.Kes saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu, mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kota Denpasar terdiri dari 11 puskesmas, RSU Wangaya dan RSUP yang memiliki tempat penyimpanan vaksin sesuai standar WHO dengan target tahap awal tenaga kesehatan di wilayah Kota Denpasar.
Di masing-masing fasilitas kesehatan tersebut sudah ada vaksinator dengan 32 orang vaksinator. "Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara bertahap, dan diharapkan ke depan semua masyarakat juga mendapatkan vaksinasi COVID-19," katanya.
Baca juga: UPT Instalasi Farmasi di Bali siapkan ruang untuk vaksin COVID-19
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (5/1) meminta kepala daerah untuk proaktif dalam mempersiapkan dan mensosialisasikan program vaksinasi yang akan dilakukan secara serentak di 34 provinsi, secara bertahap, mulai pekan depan.
"Para Kepala Daerah, agar betul-betul bisa mengatur supaya jangan sampai terjadi mis informasi, harus ada sosialisasi, ada tahapan dan sosialisasi yang harus disampaikan kepada masyarakat, agar tidak terjadi kegaduhan," kata Mendagri Tito.
Mendagri Tito juga meminta, kepala daerah untuk dapat menjawab pertanyaan publik terkait prioritas vaksinasi yang dilakukan terhadap 3 kelompok masyarakat seperti nakes dan pejabat publik serta tokoh agama. "Ini bagian dari upaya untuk meyakinkan publik bahwa vaksin aman," tandasnya.
Baca juga: Cegah COVID-19, Unair batasi aktivitas kampus selama dua pekan
"Penyuntikan perdana pada 13 Januari hari Rabu (13/1), itu nanti di tingkat pusat oleh Bapak Presiden Jokowi yang pertama menerima vaksin, beberapa menteri lain, pejabat tingkat pusat yang pimpinan Kementerian/Lembaga, usia di bawah 60 tahun, karena ini yang dari Sinovac, 18-59 tahun," ujarnya.
Selain data, Mendagri Tito juga meminta kepala daerah untuk mengatur jadwal maupun kesiapan teknis lainnya dalam program vaksinasi secara gratis ini. "Harus diatur jadwalnya pada saat penyuntikan, siapa yang ditarget, kemudian koordinasi dengan aparat keamanan, TNI/Polri, Satpol PP," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021