Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan Pasar Banyuasri di Singaraja yang rencananya diresmikan awal tahun 2021 akan dirancang menjadi pasar untuk pariwisata atau tourism market.

"Ketika Pasar Banyuasri bisa menjadi tourism market berarti kita akan menampung semaksimal mungkin dagangan tradisional yang sudah memiliki tempat, tentu dengan kualitas yang baik," kata Bupati Putu Agus Suradnyanadi Singaraja, Rabu.

Menurut Bupati, pasar itu nantinya akan dijaga tingkat kebersihannya dengan sistem yang baik. "Di pasar itu juga ada food branded seperti kopi dan itu semua dipetakan atau dizonasi menggunakan peta dengan baik. Bisa ditentukan nomor satu, ada apa, dan seterusnya," kata Bupati Suradnyana.

Untuk mempersiapkan pasar sebagai destinasi wisata baru, lanjut Bupati, akan dilakukan zonasi yang dapat disimulasikan dengan baik dan dapat dihitung kapasitas orang yang datang, misalnya dihitung dengan baik kecenderungan orang yang datang dan kecenderungan jam berapa pasar buka serta jam berapa lowongnya.

"Jika nantinya parkiran lowong dan dapat digunakan, di hari Minggu bisa diisi dengan kegiatan seperti lomba anak-anak melukis atau jual beli mobil, tentunya ini baik, sehingga dapat dijadikan menjadi daerah tujuan wisata baru," ucap Bupati Suradnyana.

Baca juga: BI-Pemprov Bali luncurkan digitalisasi tempat wisata dan web pasar di Tabanan (video)

Besar harapan Bupati Suradnyana, Pasar Banyuasri ini secara branding bukan saja sebagai pasar tradisional, misalnya di pasar itu anak-anak muda di Buleleng diberikan ruang untuk bermain musik atau mengamen dengan konsep dan pola yang berbeda.

"Dengan dukungan speaker yang bagus, mic yang bagus dan gitar yang benar-benar bagus, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat, apalagi Buleleng memiliki talenta musik banyak sekali. Ini kita lakukan agar Pasar Banyuasri di Buleleng berbeda dengan pasar-pasar tradisional lainnya yang ada di Bali," katanya.

Dengan begitu, lanjut dia, ke depan Pasar Banyuasri akan ramai dengan beragam atraksi. Mereka yang bisa sulap akan diberi ruang sehingga pasarnya kelihatan aktif.

"Begitu yang saya lihat pasar-pasar di luar negeri yang dikonsep menarik, seperti food truck bakery, kita akan buat suasana pasar yang orang selalu cari," katanya.

Setelah mengikuti rapat Direktur PD Pasar Buleleng Made Agus Yudiarsana mengatakan skema pengelolaan masih belum final dan akan dibicarakan awal tahun 2021.

"Kita masih mengumpulkan data-data, yang artinya harus ada nilai yang pasti dulu baik terkait nilai bangunan yang akan dilakukan kerja sama pemanfaatan dan nilainya berapa. Setelah ini disepakati baru kita melangkah ke step selanjutnya," kata Agus Yudiarsana.
 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020