Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Bali, menerima hibah alat produksi pangan rumput laut dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Pusat Teknologi Agroindustri (PTA)  untuk dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat pengolah di Desa Kutuh KWT Mertha Nadi, Badung.

"Melalui kegiatan ini kami berharap dapat membangkitkan kembali sektor pertanian rumput laut di Badung yang dulu sangat terkenal dan menjadi sentra penghasil rumput laut di Bali," ujar Kepala Dinas Perikanan Badung I Nyoman Suardana di Badung, Rabu.

Selain menghibahkan paket alat produksi pangan rumput laut, pada kesempatan itu BPPT juga melakukan sosialisasi Ina-TEWS dan memberikan pelatihan tentang operasional peralatan, teknologi tepat guna pengolahan rumput laut, teknologi produksi mi instan rumput laut dan pengemasan produk serta model bisnis dan analisa usaha olahan pangan rumput laut.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama dua hari dengan diikuti oleh sekitar 20 orang anggota KWT Pengolahan Produk Pangan yang ada di Desa Kutuh sebagai upaya meningkatkan pemanfaatan rumput laut sebagai bahan pangan berbasis bahan baku lokal.

Baca juga: DED penataan Pantai Samigita Badung capai 75 persen

Nyoman Suardana menjelaskan Desa Kutuh dulunya merupakan salah satu pusat dari penghasil rumput laut di Badung, karena mampu memproduksi 600 ton rumput laut per tahun dan kualitasnya paling bagus. Namun sayangnya hal itu seolah memudar seiring geliat perkembangan pariwisata di Pantai Pandawa.

"Ke depan kami ingin di Kutuh ini menjadi pariwisata berbasis rumput laut dan pariwisata kami harap ikut menyerap hasil olahan rumput laut ini. Kami juga berharap pandemi COVID-19 ini cepat selesai, agar sektor pariwisata kembali pulih. Dengan demikian kami harap sektor olahan rumput laut ini paling tidak bisa dijualbelikan dahulu di kawasan Pantai Pandawa," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Program Kerekayasaan TTG Pengolahan Rumput Laut di Bali, M. Jusuf Djafar menjelaskan kegiatan Penerapan Teknologi Pengolahan Rumput Laut pada Masyarakat Pesisir Peduli Tsunami di Bali merupakan rangkaian kegiatan kerjasama PTA BPPT dengan Dinas Perikanan Badung yang termasuk dalam Program Unggulan Nasional (Flagship) Ina-TEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System).

Menurutnya, melalui pelatihan teknologi tepat guna dari PTA-BPPT diharapkan hal itu dapat memberikan bekal usaha ekonomi bagi petani dan UMKM pengolah rumput laut di wilayah Badung.

"Pandemi COVID-19 ini membuat kondisi perekonomian masyarakat menjadi tidak stabil sehingga kami harap program ini dapat membantu masyarakat untuk menggeliatkan kembali sektor perekonomiannya," ujarnya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020