Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar Provinsi Bali melakukan pembersihan saluran drainase atau got dari sumbatan sampah guna mencegah terjadinya banjir saat musim hujan.
Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta di Denpasar, Sabtu, menjelaskan, pihaknya mengerahkan sejumlah personel "Pasukan Biru Prokasih" guna membersihkan saluran air akibat sumbatan sampah, sehingga ketika hujan tidak sampai menimbulkan banjir.
"Kami menerjunkan sebanyak 265 orang petugas bersama tim gabungan yang terdiri BPBD dan DLHK Kota Denpasar melaksanakan perhatian secara berkelanjutan keliling ke empat kecamatan di Kota Denpasar.
"Begitu ada laporan dari masyarakat, kami langsung atensi dan turunkan seluruh tim, bersama tim gabungan secara cepat bisa ditangani, sehingga aktivitas dapat kembali normal," katanya.
Ia mengatakan ada beberapa titik genangan air, seperti di Jalan Tukad Yeh Aya IX, Jalan Kaliasem, Nagasari Penatih, A Yani, dan Jalan Plawa. Rata-rata genangan air tersebut akibat tersumbatnya saluran drainase akibat adanya sampah yang dibawa oleh arus air. Dari data terhimpun sebanyak 45 meter kubik sampah yang dibawa arus air hujan.
Baca juga: Satgas COVID-19 Denpasar libatkan TNI-Polri cegah kerumunan saat pilkada
Lebih lanjut Jimmy Sidharta menjelaskan bahwa pada prinsipnya sistem drainase sudah cukup baik, namun demikian mengingat curah hujan cukup tinggi disertai sumbatan sampah dan topografi yang cenderung datar membuat timbulnya genangan air saat hujan lebat dengan intensitas tinggi.
"Kondisi ini memungkinkan daya tampung drainase yang melebihi kapasitasnya, sehingga selang beberapa menit saja surut kembali. Kami sudah siagakan petugas untuk mengantisipasi ketika ada sumbatan sampah pada drainase," ucapnya.
Jimmy Sidharta mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada dan ikut serta menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai. Hal ini mengingat sudah memasuki musim hujan. Selain itu pula, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
"Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai. Kami harapkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air," katanya.
Baca juga: Denpasar buat jalur sepeda 25 kilometer
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta di Denpasar, Sabtu, menjelaskan, pihaknya mengerahkan sejumlah personel "Pasukan Biru Prokasih" guna membersihkan saluran air akibat sumbatan sampah, sehingga ketika hujan tidak sampai menimbulkan banjir.
"Kami menerjunkan sebanyak 265 orang petugas bersama tim gabungan yang terdiri BPBD dan DLHK Kota Denpasar melaksanakan perhatian secara berkelanjutan keliling ke empat kecamatan di Kota Denpasar.
"Begitu ada laporan dari masyarakat, kami langsung atensi dan turunkan seluruh tim, bersama tim gabungan secara cepat bisa ditangani, sehingga aktivitas dapat kembali normal," katanya.
Ia mengatakan ada beberapa titik genangan air, seperti di Jalan Tukad Yeh Aya IX, Jalan Kaliasem, Nagasari Penatih, A Yani, dan Jalan Plawa. Rata-rata genangan air tersebut akibat tersumbatnya saluran drainase akibat adanya sampah yang dibawa oleh arus air. Dari data terhimpun sebanyak 45 meter kubik sampah yang dibawa arus air hujan.
Baca juga: Satgas COVID-19 Denpasar libatkan TNI-Polri cegah kerumunan saat pilkada
Lebih lanjut Jimmy Sidharta menjelaskan bahwa pada prinsipnya sistem drainase sudah cukup baik, namun demikian mengingat curah hujan cukup tinggi disertai sumbatan sampah dan topografi yang cenderung datar membuat timbulnya genangan air saat hujan lebat dengan intensitas tinggi.
"Kondisi ini memungkinkan daya tampung drainase yang melebihi kapasitasnya, sehingga selang beberapa menit saja surut kembali. Kami sudah siagakan petugas untuk mengantisipasi ketika ada sumbatan sampah pada drainase," ucapnya.
Jimmy Sidharta mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada dan ikut serta menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai. Hal ini mengingat sudah memasuki musim hujan. Selain itu pula, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
"Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai. Kami harapkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air," katanya.
Baca juga: Denpasar buat jalur sepeda 25 kilometer
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020