Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi berbagai bantuan pemerintah pusat untuk keberlangsungan koperasi dan UMKM di Pulau Dewata pada saat masa pandemi COVID-19.

"Kami juga sedang menyiapkan sistem tata kelola yang mencakup sumber daya manusia, kelembagaan serta sarana dan prasarana untuk mengembangkan koperasi dan UKM di Bali," kata Koster dalam acara penyerahan simbolis penerima bantuan pemerintah Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, di Denpasar, Sabtu.

Pulau Bali, lanjut dia, merupakan pulau kecil yang tidak mempunyai sumber daya alam (SDA), namun terkenal akan kebudayaan dan adat istiadat yang unik sebagai pembeda dengan daerah lain.

"Ini modal kita dalam mengembangkan ekonomi masyarakat. Sektor industri mikro kecil sebagai salah satu bentuk hasil kebudayaan kita, harus benar-benar mendapat perhatian serius, demi menumbuhkan ekonomi masyarakat Bali," ujarnya.

Baca juga: BPBD: Pusat apresiasi pengendalian COVID-19 di Bali

Ke depan, pihaknya ingin mengembangkan industri kreatif berbasis branding Bali. Untuk itu, Koster berharap bantuan pemerintah pusat, terutama Kementerian Koperasi dan UKM bisa terus ditingkatkan, menyangkut kelembagaan koperasi, penguatan SDM, sarana dan prasarana serta bantuan permodalan.

Orang nomor satu di Bali itu mengapresiasi bantuan pemerintah pusat untuk keberlangsungan koperasi dan UKM di Bali pada masa pandemi COVID-19.

"Pemprov Bali juga telah menyalurkan bantuan sebesar Rp10 juta dan pemerintah kabupaten sebesar Rp3 juta untuk 4.000 koperasi di seluruh Bali. Tentu dengan bantuan pemerintah pusat ini sangat membantu dalam menghadapi pandemi ini," katanya.

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Bali diprioritaskan dalam penerimaan bantuan kali ini, mengingat ekonomi Bali yang sangat tergantung pada sektor pariwisata, serta UKM sebagai penunjang pariwisata tersebut.

"Pariwisata Bali perlu dipertahankan keunikannya karena itu sebagai daya tarik utama wisatawan, begitu juga untuk UKM agar terus memperhatikan ciri khas beserta kualitas mereka," ucapnya.

Baca juga: Gubernur: Bali telah berikan insentif untuk tenaga medis dan nonmedis

Teten berpesan bagi penerima bantuan agar menggunakannya untuk kepentingan yang lebih produktif sebaik-baiknya.

Ia ingin menyalurkan lebih banyak lagi bantuan ke Bali, namun pemerintah hanya menetapkan besaran bantuan Rp12 juta dan Bali adalah salah satu provinsi prioritas dengan jumlah lembaga yang mendapat bantuan terbanyak.

"Tahun 2021 jumlah bantuan akan ditingkatkan lagi menjadi Rp20 juta, dan saya berkomitmen untuk Bali, agar tetap diprioritaskan," katanya.

Sementara sebelumnya, Kepala Dinas dan UMKM Prov Bali I Wayan Mardiana melaporkan bahwa jumlah penerima bantuan di Provinsi Bali sebanyak 131.693 usaha mikro dari usulan semula yang mencapai 214.118 usaha mikro.

Masing-masing usaha akan menerima bantuan sebesar Rp 2,4 juta dengan total nilai Rp 316 miliar lebih yang disalurkan melalui BNI dan BRI.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020