Sivitas akademika Institut Seni Indonesia Denpasar bekerja sama dengan sejumlah narasumber mengharapkan ratusan mahasiswa di kampus setempat untuk berkarya tanpa narkoba dan rokok melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan karakter.

"Pelatihan ini sejalan dengan agenda pemerintah yang getol memerangi korupsi, narkoba, HIV dan perilaku lain yang merugikan kesehatan generasi muda. Kami dukung dari dalam kampus lewat kegiatan ini," kata Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr I Nyoman Artayasa, MKes mengawali pelatihan di Denpasar, Kamis.

Menurut Artayasa, kegiatan bertajuk "Pelatihan Pengembangan Karakter Mahasiswa Antinarkoba, HIV/AIDS, Rokok dan Korupsi" itu merupakan agenda rutin tiap awal tahun ajaran baru di ISI Denpasar.

Baca juga: PKK Bali: Keluarga berperan penting cegah penyalahgunaan narkoba

Pelatihan pendidikan karakter ini dikhususkan bagi mahasiswa baru program sarjana yang jumlahnya ratusan orang dari 12 program studi di ISI Denpasar.

"Mahasiswa adalah aset bangsa yang meneruskan tonggak kepemimpinan ke depan, sehingga keterampilan mereka harus diasah disertai dengan karakter yang baik, sesuai visi pemerintah memerangi korupsi, narkoba, HIV/AIDS dan rokok. Banyak seniman besar berhasil menciptakan karya monumental tanpa narkoba, rokok dan zat adiktif lainnya," ujar Artayasa.

Karena saat ini dalam kondisi pandemi COVID-19, kegiatan pelatihan dilakukan secara daring dan digabung dengan perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) se-Bali.

Selain sosialisasi bahaya narkoba, rokok, seks bebas dan korupsi, mahasiswa juga diberi pelatihan keterampilan manajemen mahasiswa pra-dasar bagi mahasiswa angkatan 2020/2021.

Ia berharap kegiatan ini mampu mewujudkan komitmen tinggi dari segenap sivitas akademika untuk memerangi penyalahgunaan narkoba, rokok, HIV/AIDS dan korupsi.

"Semoga mahasiswa-mahasiswi memahami betul apa dampak dari permasalahan penyalahgunaan narkoba, merokok, HIV/AIDS dan terlebih korupsi yang menjadi musuh bersama," katanya.

Baca juga: Polda Bali ungkap 55 kasus narkoba selama Operasi Antik

Sementara itu, Ketua panitia pelatihan, I Nyoman Wartana, SKom, MM, menambahkan bahwa pimpinan dan segenap dosen di ISI Denpasar menjunjung tinggi komitmen menciptakan mahasiswa berkarakter yang bebas dari gangguan hal-hal negatif yang berpotensi mengganggu proses menempuh pendidikan.

"Melalui pelatihan pendidikan karakter ini, setelah lulus nanti, alumni kami juga bebas dari perilaku korupsi," ucapnya.

Selanjutnya, dengan kegiatan ini diharapkan agar mahasiswa ISI Denpasar selama menempuh perkuliahan menjadi mahasiswa yang jujur cerdas, tangguh dan peduli, bebas dari bahaya narkoba, rokok, HIV/AIDS dan korupsi.

Dalam pelatihan tersebut menghadirkan narasumber I G A A Witarini Dwipayanti, dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, dengan materi tentang Bahaya Narkoba, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana I Made Kerta Duana, SKM., MPH, dengan materi tentang Bahaya Rokok; Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Gde Agus Suryadinata dengan materi tentang HIV/AIDS, dan dari Bali Corruption Watch (Putu Wirata Dwikora) dengan Materi Antikorupsi.

Baca juga: Seorang kurir sabu divonis 10 tahun di PN Denpasar

Sedangkan untuk Latihan Keterampilan Manajemen (LKMM) Pra Dasar menghadirkan narasumber I Gusti Agung Ayu Yunita Utam, SPsi, MPsi (dosen psikologi Universitas Udayana), Dr Ir Ketut Suriasih MApp.Sc (dosen Universitas Udayana), Dr Wayan Citra Wulan Sucipta Putri, SKed, MPh (dosen psikologi Universitas Udayana), Prof Dr Ir I Nyoman Sucipta, MP (dosen Universitas Udayana).
 
Mahasiswa ISI Denpasar yang mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan karakter secara daring (Antaranews Bali/Rhisma/2020)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020