Dosen IPB University dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Dr Bayu Krisnamurthi menyebutkan sektor pertanian tumbuh positif sebesar 2,19 persen di tengah pandemi COVID-19 melanda Tanah Air.

“Meskipun terjadi krisis ekonomi akibat pandemi, sektor pertanian tumbuh positif sebesar 2,19 persen pada kuartal II 2020,” kata dia melalui keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.

Sosok yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan RI dan Wakil Menteri Pertanian RI ini mengatakan peningkatan kontribusi pertanian itu bukan karena penanganan strategis pemerintah pada sektor tersebut, namun sebab adanya keterlambatan panen di Indonesia.

Tercatat pada April, Indonesia mengalami masa panen padi dan tebu secara besar-besaran. Kemudian ditambah pula dengan harga sawit dunia yang mengalami kenaikan sehingga sektor pertanian tumbuh positif.

Baca juga: Buleleng panen perdana sorgum

Secara umum, krisis akibat COVID-19 yang sudah berjalan selama tujuh bulan ini sebenarnya hanya sedikit memengaruhi sektor pertanian karena bisnis pertanian pada hakikatnya berlangsung jangka panjang.

Menurutnya, bisnis pertanian berkelanjutan menjadi langkah tepat yang diambil oleh masyarakat sebab roda perekonomian tidak bergantung pada dana pemerintah, melainkan dari masyarakat itu sendiri.

“Pemerintah hanya memegang 15 persen dari keseluruhan ekonomi dan 85 persen yang memegang itu masyarakat,” ujar dia.

Di sisi lain, ia menilai kepedulian mahasiswa terhadap petani dapat diwujudkan dengan mengembangkan suatu bisnis yang dapat menjembatani antara petani dan sektor bisnis.

Hal itu, kata dia, tentunya juga dapat melalui sektor bisnis yang lebih terbarukan dengan aspek teknologi mumpuni dan digitalisasi.

Bahkan, ia berharap terdapat wadah bagi mahasiswa yang aktif untuk berdiskusi mengenai beragam isu pertanian di tengah pandemi, salah satunya melalui Rumah Diskusi Himpunan Profesi Mahasiswa Agribisnis (HIPMA) IPB University.

Pewarta: Muhammad Zulfikar

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020