Amlapura (Antara Bali) -  General Manager PT Pertamina Fuel Retail Marketing Region V (Jatim, Bali, dan Nusra) Afandi mengakui adanya penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ke Timor Leste.
   
"Timor Leste menjadi salah satu tujuan para pihak yang ingin menyelundupkan BBM karena di sana Pertamina tidak menjual BBM bersubsidi sehingga harganya lebih tinggi dibandingkan di negara kita," katanya dalam orientasi dengan wartawan di Amlapura, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa.
   
Bahkan, modus penyelundupan BBM bersubsidi ke Timor Lester, ungkap dia, dilakukan masyarakat dengan menggunakan jeriken-jeriken.
   
Afandi menyebutkan bahwa harga jual BBM di Timor Leste sekitar Rp10 ribu per liter. Dilihat dari hukum ekonomi, kondisi tersebut tentunya menarik minat pihak-pihak tertentu untuk menjual BBM bersubsidi ke Timor Leste. "Jadi, penyelundupan tersebut lebih karena motif ekonomi," ucapnya.
   
Afandi tak memungkiri penyelundupan sulit dicegah karena Indonesia, khususnya di daerah perbatasan dianggap sebagai pasar yang potensial karena dengan pemberian subsidi BBM, harga yang ditawarkan lebih rendah.
   
Oleh sebab itu, dia meminta aparat TNI/Polri terus memperketat pengamanan di sekitar kawasan perbatasan. Apalagi dalam waktu dekat Pertamina akan membangun SPBU di daerah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.(LHS/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012