Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa terus mensosialisasikan dan meminta masyarakat untuk selalu disiplin, patuh dan taat terhadap protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah COVID-19 yang kasusnya terus meningkat di wilayah Bali dan Badung

"Harus ada kesadaran bersama untuk disiplin dan taat pada protokol kesehatan. Apabila ingin wabah pandemi ini cepat selesai, tidak bisa hanya disiplin pada diri sendiri maupun orang lain saja. Semuanya harus disiplin secara bersama-sama," ujar Wabup Suiasa dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Senin.

Ia mengatakan, setelah pemerintah memutuskan untuk membuat kebijakan adaptasi kebiasaan baru atau new normal, setelah dievaluasi cenderung terjadi peningkatan kasus warga yang terinfeksi COVID-19 cenderung signifikan.

"Jumlah kasusnya meningkat, kasus meninggal juga meningkat serta rentang waktu kesembuhan pasien COVID-19 juga lebih lama," katanya.

Menurutnya, kondisi itu harus menjadi perhatian bersama dengan menyikapi kondisi ini mulai dari diri sendiri, kemudian keluarga dan seluruh masyarakat harus disiplin dengan protokol kesehatan, karena hingga saat ini COVID-19 belum ada vaksin maupun obatnya.

"Kita hanya bisa melawan dengan cara/metode perilaku disiplin, yaitu rutin cuci tangan, pakai masker, menerapkan social distancing dan physical distancing," ungkap Wabup Suiasa

Oleh karena itu, Wabup Suiasa menjelaskan, pihaknya bersama seluruh jajaran terkait akan terus turun ke wilayah-wilayah kecamatan di Badung untuk memberikan sosialisasi pentingnya protokol kesehatan COVID-19 kepada masyarakat.

"Kehadiran kami ini dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah memberikan informasi yang benar dan valid tentang kondisi COVID-19 saat ini," ujarnya.

Wabup Suiasa menambahkan, sejak bulan April 2020 lalu, Pemkab Badung juga telah berupaya maksimal membantu masyarakat akibat kondisi wabah ini melalui kebijakan strategis penanganan COVID-19, mulai dari bantuan masker, sembako, bantuan langsung tunai dana desa, bantuan bagi pekerja formal sektor pariwisata dan sektor lainnya terdampak COVID-19, termasuk bantuan kepada UMKM.

Namun, ia mengakui memang tidak semua masyarakat dapat diberikan bantuan, hal itu dikarenakan terbentur masalah aturan yang berlaku.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020