Denpasar (Antara Bali) - Pusat Tumbuh Kembang Anak Berkebutuhan Khusus (PTKABK) Kota Denpasar sebagai salah satu lembaga yang menampung penyandang autis kekurangan guru pembimbing/pelatih atau terapis.

"Daftar tunggu masih banyak dan kemungkinan belum bisa kami terima semua karena terbentur dengan jumlah terapis," kata Pengelola Harian PTKABK Kota Denpasar Nyoman Yudiarini, Kamis.

Ia menyampaikan bahwa untuk menerapi penderita autis, idealnya satu orang terapis yang biasa dipanggil "bunda" bertanggung jawab pada satu orang siswa.

"Sekarang saja hanya ada 13 terapis yang bertugas untuk menangani 67 anak autis," ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut dia, penyandang autis di lembaga yang telah dibentuk sejak 1,5 tahun yang lalu oleh Pemkot Denpasar itu diberikan perawatan secara bergantian dengan jam yang berbeda-beda.

"Di tempat ini, masing-masing anak akan mendapatkan perawatan selama satu jam per hari. Itu merupakan waktu yang efektif, kemudian tahap selanjutnya pembinaan dapat dilakukan masing-masing orang tua di rumah," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa di PTKABK pada setiap Jumat diadakan semacam seleksi untuk penerimaan siswa autis yang baru. Jika ditotal, hingga saat ini ada sekitar 50 penyandang autis yang masuk daftar tunggu.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012