Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mendorong warga agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk bercocok taman guna memenuhi kebutuhan sehingga mampu menopang ketahanan pangan keluarga khususnya di masa pandemi COVID-19.

"Ketahanan pangan tidak hanya mengenai pemenuhan kebutuhan tubuh pada setiap jiwa di keluarga, tetapi juga berkaitan erat dengan bagaimana ekonomi lokal bergerak karena sektor pertanian berkontribusi besar terhadap perekonomian suatu daerah," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Selasa.

Menurut dia, selama masa pandemi COVID-19 pemerintah bersama masyarakat perlu untuk memiliki kewaspadaan menjaga ketahanan pangan di wilayahnya meskipun untuk kawasan Badung sejauh ini masih relatif aman karena pasokan pangan cukup dan berlebih.

"Namun kami tetap mengingatkan perlunya antisipasi semua pihak, terutama dalam memperbaiki aspek permintaan atau daya beli warga yang terpukul saat ini, karena belum ada yang tahu kapan pandemi berakhir," katanya.

Baca juga: Pemkab Badung tebar 10 ribu benih nila untuk lestarikan alam

Wabup Suiasa menjelaskan, ketahanan pangan memiliki dua dimensi, yakni kemampuan daerah menjaga produktivitas sektor pertanian dan kemampuan masyarakat untuk mengakses bahan pangan.

"Artinya, ada faktor supply dan demand dan itu berkaitan dengan kesejahteraan tiap-tiap rumah tangga. Ini penting diperhatikan agar pandemi bisa dilewati dengan baik sekaligus upaya pemulihan ekonomi bisa cepat dilakukan salah satunya dengan menggerakkan warga untuk menggeliatkan sektor pertanian dengan memanfaatkan pekarangan rumah," ungkapnya.

Guna ikut dalam mendukung mewujudkan ketahanan pangan masyarakat khususnya selama masa pandemi COVID-19, Wabup I Ketut Suiasa juga telah menyerahkan 3.500 bibit tanaman pangan yang terdiri dari cabe, tomat, terong serta gemitir kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Pecatu.

Selain itu, menurutnya pembagian bibit pangan juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Pecatu, misalnya sayuran dengan masa panen singkat serta mengacu pada keanekaragaman pangan berbasis potensi lokal.

Baca juga: Badung tingkatkan kualitas infrastruktur pertanian

"Kami mengajak seluruh kader KWT memprioritaskan pembelian bahan pangan lokal demi meningkatkan kesejahteraan pelaku pertanian. Program-program kolaboratif semacam itu menunjukkan, kerja gotong royong adalah kunci menjaga sistem ketahanan pangan daerah," ujar Wabup Suiasa.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020