Bupati Gianyar Made Mahayastra didapuk oleh masyarakat Banjar Mukti, Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar, Bali, untuk menandatangani prasasti nama pura dan mengikuti mendem pedagingan dalam karya/ritual balik sumpah, Rsi Gana, Melaspas Pelinggih dan Mapedagingan di Pura Mrajan Anyar, Senin.
Bupati Gianyar Made Mahayastra setelah mendem pedagingan dan menandatangani prasasti mengucapkan, "Selamat atas suksesnya pelaksanaan karya/ritual. Mulai normalnya aktivitas masyarakat di era tatanan kehidupan yang baru".
Bupati Mahayastra berharap perputaran ekonomi kembali normal. "Aktivitas kembali normal, tapi saya minta tetap patuhi protokol kesehatan," katanya.
Bupati Gianyar Made Mahayastra setelah mendem pedagingan dan menandatangani prasasti mengucapkan, "Selamat atas suksesnya pelaksanaan karya/ritual. Mulai normalnya aktivitas masyarakat di era tatanan kehidupan yang baru".
Bupati Mahayastra berharap perputaran ekonomi kembali normal. "Aktivitas kembali normal, tapi saya minta tetap patuhi protokol kesehatan," katanya.
Pengempon Pura Mrajan Anyar adalah krama Banjar Mukti yang terdiri dari 130 KK. Menurut Kelian Adat Banjar Mukti, Nyoman Santa, persiapan karya yakni krama tedun banjar dilaksanakan secara efektif sejak 8 hari lalu secara bergilir atau dengan sistem shift/bergiliran.
Sementara persiapan upacara yakni pepeson dilaksanakan sejak tiga minggu lalu di masing-masing KK. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kerumunan dan acara kumpul-kumpul. Santa mengatakan, melaksanakan upacara di tengah pandemi, mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Bupati Gianyar bantu perbaikan lima pura terkena bencana Rp1,45 miliar
Ia menambahkan, pelaksanaan upacara ini tidak bisa ditangguhkan karena Hari Raya Galungan sudah dekat. "Ida anak lingsir mebaos mangde nenten langkain Galungan," ujar Santa.
Selain itu, penerapan tatanan kehidupan yang baru, juga menjadi alasan pihaknya menggelar upacara.
Sementara itu, Kelian Dinas Banjar Mukti, Made Wijana mengatakan, dilaksanakannya upacara ini karena telah selesainya pembangunan beberapa pelinggih, tugu, padmasana, penataan halaman, dan bangunan-bangunan lainnya di areal pura.
"Kami menuntaskan program pembangunan pura ini yang telah dilaksanakan sejak 2017," kata Wijana.
Dikatakannya, 90 persen bangunan di Pura Mrajan Anyar ini diperbarui. Pembangunan menghabiskan dana sekitar Rp2,2 miliar. Dana bersumber dari swadaya masyarakat, bansos, serta dana desa. Dikatakannya masih ada yang belum tuntas dari pembangunan pura, di antaranya, perbaikan balai pasanekan, panyengker, dan loji.
"Kami menuntaskan program pembangunan pura ini yang telah dilaksanakan sejak 2017," kata Wijana.
Dikatakannya, 90 persen bangunan di Pura Mrajan Anyar ini diperbarui. Pembangunan menghabiskan dana sekitar Rp2,2 miliar. Dana bersumber dari swadaya masyarakat, bansos, serta dana desa. Dikatakannya masih ada yang belum tuntas dari pembangunan pura, di antaranya, perbaikan balai pasanekan, panyengker, dan loji.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020