Pemimpin Redaksi NU Online Achmad Mukafi Niam mengatakan pihaknya akan segera meluncurkan aplikasi "NU Online Pro" untuk layanan keagamaan sekaligus menyambut harlah ke-17 situs tersebut.
"Aplikasi tersebut sebagai platform sebagai penyempurna layanan yang selama ini dilakukan NU Online," ujar Achmad dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Aplikasi itu dirancang untuk memudahkan seluruh umat Islam dari berbagai penjuru dalam mengakses ragam layanan informasi keislaman yang umum dibutuhkan, seperti Al-Qur’an digital, kompas kiblat, jadwal shalat, kalkulator zakat, dan kalkulator waris.
NU Online Pro juga akan menyediakan sejumlah fitur yang berisi kumpulan bacaan dzikir, shalawat, beberapa kitab Maulid, dan wirid-wirid, khusus seperti bacaan istighatsah, Hizib Nashar, Hizib Bahr, Hizib Nawawi, Hizib Hirzul Jausyan, Dalailul Khairat, Dzikrul Ghafilin, Rathibul Atthas, Rathibul Hadad, dan lain-lain. Di samping itu, juga ada fitur-fitur lain, seperti panduan ziarah serta susunan tahlil.
"Memasuki usia ke-17 tahun pada 11 Juli 2020, kami meneguhkan komitmen untuk menjadi rujukan utama dalam layanan informasi ke-Islaman," kata dia.
Baca juga: PBNU siapkan "PKPNU YouTuber-Blogger" bagi "Generasi NU Abad Kedua"
Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai lebih dari 175 juta, wajah keber-Islaman pada masa depan sangat ditentukan dengan kualitas konten yang mereka serap sehari-hari. Apalagi, tren peselancar dunia maya selalu naik, dan konten negatif juga kian bertambah.
"Komitmen ini sejatinya merupakan perluasan jangkauan dari yang semula sekadar menjadi situs “humas” Nahdlatul Ulama dan lebih banyak berkutat seputar informasi organisasi," ujar dia.
Awal mula situs tersebut dimulai dengan menyajikan beragam topik pembahasan yang lekat dengan kebutuhan umat Islam secara umum, mulai dari persoalan fikih, akidah, tasawuf, kisah hikmah, naskah khutbah, hingga ulasan seputar gaya hidup Muslim masa kini.
Prinsip wasathiyah (moderasi) menjadi pegangan NU Online dalam menunaikan usaha tersebut. Prinsip itu berpijak pada khazanah intelektual Islam yang sangat kaya, yang terbukti membentuk peradaban luhur di masa silam.
"Para ulama telah meneladankan tentang kesungguhan dalam mendalami agama, keterbukaan atas ragam pendapat, dan akhlak mulia dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan alam sekitar. NU Online berupaya menyuguhkan nilai-nilai itu dalam tiap konten yang disajikan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Aplikasi tersebut sebagai platform sebagai penyempurna layanan yang selama ini dilakukan NU Online," ujar Achmad dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Aplikasi itu dirancang untuk memudahkan seluruh umat Islam dari berbagai penjuru dalam mengakses ragam layanan informasi keislaman yang umum dibutuhkan, seperti Al-Qur’an digital, kompas kiblat, jadwal shalat, kalkulator zakat, dan kalkulator waris.
NU Online Pro juga akan menyediakan sejumlah fitur yang berisi kumpulan bacaan dzikir, shalawat, beberapa kitab Maulid, dan wirid-wirid, khusus seperti bacaan istighatsah, Hizib Nashar, Hizib Bahr, Hizib Nawawi, Hizib Hirzul Jausyan, Dalailul Khairat, Dzikrul Ghafilin, Rathibul Atthas, Rathibul Hadad, dan lain-lain. Di samping itu, juga ada fitur-fitur lain, seperti panduan ziarah serta susunan tahlil.
"Memasuki usia ke-17 tahun pada 11 Juli 2020, kami meneguhkan komitmen untuk menjadi rujukan utama dalam layanan informasi ke-Islaman," kata dia.
Baca juga: PBNU siapkan "PKPNU YouTuber-Blogger" bagi "Generasi NU Abad Kedua"
Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai lebih dari 175 juta, wajah keber-Islaman pada masa depan sangat ditentukan dengan kualitas konten yang mereka serap sehari-hari. Apalagi, tren peselancar dunia maya selalu naik, dan konten negatif juga kian bertambah.
"Komitmen ini sejatinya merupakan perluasan jangkauan dari yang semula sekadar menjadi situs “humas” Nahdlatul Ulama dan lebih banyak berkutat seputar informasi organisasi," ujar dia.
Awal mula situs tersebut dimulai dengan menyajikan beragam topik pembahasan yang lekat dengan kebutuhan umat Islam secara umum, mulai dari persoalan fikih, akidah, tasawuf, kisah hikmah, naskah khutbah, hingga ulasan seputar gaya hidup Muslim masa kini.
Prinsip wasathiyah (moderasi) menjadi pegangan NU Online dalam menunaikan usaha tersebut. Prinsip itu berpijak pada khazanah intelektual Islam yang sangat kaya, yang terbukti membentuk peradaban luhur di masa silam.
"Para ulama telah meneladankan tentang kesungguhan dalam mendalami agama, keterbukaan atas ragam pendapat, dan akhlak mulia dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan alam sekitar. NU Online berupaya menyuguhkan nilai-nilai itu dalam tiap konten yang disajikan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020